Pages

Jalan Juang ini.....



 



Ya Allah..
Aku bukan siapa-siapa…
Aku cuma hambaMu yg banyak kekurangan dan kelemahan
Yg terlalu banyak kesilapan dan kekhilafan
Betapa aku malu padaMu ya rabbi
Aku tidak layak bergelar mujahidah
Aku tidak layak bergelar daieyah
Kerana diriku teramat lemah
Tatkala diuji dengan ujian yang sedikit cuma
Ku tidak tahan dengan kata-kata sindiran yang dilemparkan
Ku tidak kuat menepis kata-kata hinaan
Ku tidak kuat ya Allah….

Ya Tuhan…
Ku melihat mereka yang lain begitu kuat dan bersemangat
Tiada perasaaan gentar mahupun berputus asa
Tidak sesekali mengeluh mahupun kecewa
Hati mereka begitu ampuh di atas jalan perjuangan ini
Tapi aku…??
Terduduk kaku mengira titisan air jernih yang jatuh
Terdiam sepi membisu
Tidak mampu melawan mahupun menahan
Lihatlah betapa lemahnya hambaMu ini
Betapa kerdilnya hamba
Kerana aku bukan siapa-siapa
kerana aku tidak punya apa-apa
Semuanya milikmu
Jiwaku dan jiwa mereka
Semuanya Engkau yang memiliki...


Allahurabbi…
Meski hati terasa terlalu pedih
Rapuh dan goyah untuk meneruskan perjuangan lagi
Namun…
Iman tidak ingin membiarkan ku terus begini
Iman tidak meredhai ku terus lemah seperti ini
Meskipun lelah, inginku merintih dan merayu
Pada kuasa agungMu
Pinjamkan daku sedikit kekuatan itu
Tidak ingin berputus asa di pinggiran rahmatMu
Tidak ingin terus melemah sehingga mengalah
Dakaplah hati yang terluka ini
Peluklah jiwaku yang berduka ini
Yakinkan daku dengan janjiMu Rabbi….


Sungguh,,
Jalan dakwah ini bukan jalan dihiasi lampu-lampu indah
Namun ia jalan yang penuh dengan lelah
Sakit, perit, pedih
Kerana bahagianya di sana bukan di sini
Meskipun diri masih lompang disaluti debu-debu dosa
Diri ini masih sentiasa perlukan tarbiyah
Hati ini masih sentiasa dahagakan hidayah
Bimbinglah daku agar sentiasa dalam petunjukMu….


Pilihlah hamba ya Allah.!
Bersama golongan syabab yang qawiie
Berani dan tidak sesekali mundur lagi
Jalan ini adalah jalanku
Jalan yang terbaik yang Engkau tunjukkan kepadaku
Jalan yang terbaik yang Engkau pilih untukku
Jalan yang harus ketempuh
Jalan para pejuang yang tidak semua orang senang mengikutinya
Jalan yang berliku penuh rintangan dan cabaran
Jalan para syahid yang rindu untuk bertemu denganMu
Jalan yang selalu ingin ku tagih kasih dan redhaMu…!


p/s: “Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah daripada seorang mukmin yang lemah dalam segala kebaikan. Peliharalah apa-apa yang menguntungkan kamu dan mohonlah pertolongan Allah, dan jangan lemah semangat (patah hati). Jika ditimpa suatu musibah janganlah berkata, “Oh andaikata aku tadinya melakukan itu tentu berakibat begini dan begitu”, tetapi katakanlah, “Ini takdir Allah dan apa yang dikehendaki Allah pasti dikerjakan-Nya.” Ketahuilah, sesungguhnya ucapan: “andaikata” dan “jikalau” membuka peluang bagi (masuknya) karya (kerjaan) setan.” (HR. Muslim)


"Tuhan, tolong, katakan pada mereka,

aku tidak sekuat yang mereka tahu,

aku tidak sehebat yang mereka kata,
aku tidak sebaik itu, aku tidak seperti itu...

Sebagai manusia, aku tidak sempurna...
aku masih lagi ingin terus memperbaiki diriku

Aku masih ingin sentiasa mentarbiyah diriku

Aku masih ingin berusaha mencintaiMu...

Allah...maafkanlah...ampunilah...redhailah...” :’(

 
reade more... Résuméabuiyad

Insiden hari ini

Wuih, tadi siang pas banget sampe kantor, belum sempet ambil kopi atau air minum, langsunglah duduk di kursi kesayangan. Terus dengan engeh liat ada robekan di bagian kiri celana panjang gw, wuaaahh langsung ngibrit ke toilet. ngaca ngaca, dan bener aja itu robekan gak bisa ditutupin..
Emang mungkin sudah feeling dari rumah kali yah, pake celana baru (yang sayangnya dipotong kependekan sama tukang jahit), rada gak nyaman selama di angkot sampai kantor, kejadian juga.
Soalnya saat ganti flip flops gw dengan wedges yang udah disiapin di kantor, posisi tumit gw ga tertutup sama celana, jadinya gak PD deeh, wong kaki gw ga mulus-mulus amat.
Akhirnya pulang lagi ke rumah (ngangkot again karna ga ada ojek siang hari), ngebut jalan di bawah terik matahari yang sumpah panas banget.
Alhamdulillah yaah sampe rumah langsung bleeess ganti celana, berangkat lagi ke kantor pake ojek. Total durasi dari kantor jam 12.15, sampe kantor lagi jam 12.55.. hebaat itu ojek :)
reade more... Résuméabuiyad

JIKA HARUS TERPAKSA SUSU FORMULA / SUFOR

Halo lagi semuanya, belum sempet update blog yah beberapa bulan ini. Saya juga kayaknya belum sempet cerita nih kalo tanggal 5 September lalu saya mulai kerja lagi, kembali mengajar di EF. Kenapa balik? Soalnya jujur aja, cuma disitu saya bisa kerja kurang dari 6 jam sehari dengan bayaran yang gak terlalu kecil. Mereka bilang dan orang lain juga bilang karena pengalaman saya yg udah hampir 6 tahun jadi guru disitu. Tahunya karna perbandingan gaji guru baru yang ambil 15 jam kaya saya gajinya jauh dibawah yang saya dapet sekarang ini, jadi Alhamdulillah ya (Syahrini mode on).. kerja ga banyak tanpa stress pula dan anak pun terurus gak terabaikan, hehee..

Bayangin kerja kantor 8 jam sehari, belum termasuk durasi berangkat dan pulang kerja yg belom tentu secepet saya ke EF saat ini (saya cm perlu waktu paling lama 20 menit sampe kantor..)
Apapun itu, rejeki di tangan Tuhan, saya ga perlu ngeyel nyari uang sampe anak terabaikan lah.. yang penting kami sekeluarga bisa menabung :-)


Oiya, tiga minggu lagi Kei masuk 6 bulan, dan saya beneran gaaaak sabar untuk buru-buru kasih dia makanan pendamping ASInya.. Sayangnya, stok ASIP saya berkurang banget, secara Kei minumnya banyak kalo ditinggal kerja. Notabene, saya simpen stok susu formula merk BMT Morinaga Platinum (harganya lumayan..hiks) namun saya memang kekeuh cari sufor yang ada kandungan Laktoferin nya, kan ada juga di ASI soalnya. Opsinya cuma 2, Bebelac dan BMT/Chilmil Morinaga.


Yah saya coba dulu.. Terus emang sufor itu bukan jaminan anak akan secerdas iklan-iklan TV itu, yang pengaruh yah memang pastinya gen, cara didik, gizi, lingkungan juga. dan harga lebih mahal juga bukan rumus yaang harus kita pake. Selama anak saya cocok, perutnya ga bermasalah yah pake itu aja (kalo ASInya ga cukup yah).

Bukan maksud mengganti ASI dengan sufor lho, saya udah minta tolong sama mama saya, sufor hanya dikasih hanya kalo ASIPnya habis bis biss.. Toh sampe sekarang pun saya masih rajin mompa, dan Kei (Alhamdulillah yaa :-)) ga mau minum ASIP pake botol, dia suka pake sendok. Jadi saya ga khawatir dia akan bingung puting, trus ga mau nenen lagi.. Sabar yah Kekei sayang, setelah kamu boleh MPASI, mama pasti lebih tenang soalnya lambung dan ginjal kamu udah pasti lebih kuat dan bisa nerima makanan lain selain ASI.

Tapi emang ASI is the best lah.. Ga ada sufor manapun UHT pun ngga yang bisa nyaingin gizi n nutrisi yang didapat (gratis lho) dari ASI. Aman, murah, sehat, dan kualitas terjamin.. mama sayang kekei :-)

tmelania
reade more... Résuméabuiyad

Coretan Rasa Di Penghujung Kalam…







Bismillah….


Dengan menyebut nama teragungMu Tuhan…


Di dalam kekalutan dan kesibukan dengan kuliyyah, assigment dan program-program yang direncanakan di kampus, bertemankan malam yang sepi, ku cuba menziarah blog teman-teman ‘sehati dan sejiwa’. ‘Sehati dan sejiwa’ dalam menulis dan menyebarkan ilmu serta berdakwah kerana-Nya. Niat yang paling utama, ingin ku isi makanan rohani yang kian ‘less’…


Juga kekeringan dan ketandusan idea untuk menulis. Ku buka kembali tajuk-tajuk yang telah ku draf,  semuanya tersusun 40 tajuk. Namun,,, sedihnya tika ini tidak termampu untuk ku karang walau satu artikel pun…Allahu…


Cemburu. Ya, kadang-kadang terselit rasa cemburu dengan teman-teman bloggers. (Yaqut Hulaif, Ad-Dhiya’, Syafiqah Rahmat, Nusrah dan ramai lagi). Mereka dapat menulis dengan ayat-ayat yang cukup indah dan kalam yang mampu menyentuh jiwa. Setiap kali membaca artikel mereka, dapat ku rasakan bahawa mereka menulis dengan hati, sehingga mampu menembusi hati para pembaca juga.


Melalui penulisan pena mereka, sejujurnya ku dapat rasakan betapa hati mereka begitu dekat dengan Ilahi, terasa tahap keimanan dan ketulusan hati mereka yang tinggi sehingga kata-kata yang disampaikan juga ‘sesuci hati’ penulisnya.! Subhanallah….


Terasa kerdilnya diri. Kekadang terbit juga rasa rendah diri yang teramat sangat. Tidak layak sebenarnya untuk ku berpena, tidak standing dengan teman-teman blogger yang kalamnya ku rasakan cukup hebat. Namun ku tidak ingin putus asa dan lemah semangat…! (Ya Allah…jangan biarkan hamba terus melemah…=(


Terdiam seketika. Cuba bermuhasabah dan renungi kembali, tujuan apa sebenarnya blog Hikmatul Islam ini dicipta.?? Teringat lagi rayuanku kepada abang, betapa ingin sekali ku miliki blog sendiri. Ingin menulis meskipun bertatih-tatih dan merangkak, tetapi ingin ku cuba sedaya upayaku, setakat termampu...

Sesungguhnya, niat yang utama, hanya ingin redhaNya. Ingin turut sama bersama para pejuang menyebarkan dakwah dan seruanNya. Ilmu usuluddin yang ku pelajari ingin sekali ku kongsi bersama, agar dapat mengukuhkan akidah dan menautkan hati-hati manusia kepada Allah. Ingin berkongsi segala rasa dan pengalaman yang ada.


Ku akui, diri tidak petah untuk berbicara, diri tidak hebat untuk berkata-kata. Namun, ku masih ingin menyimpan harapan, ingin sentiasa menyulam impian. Semoga melalui penulisan di blog inilah menjadi medan dakwah untuk ku sebarkan bahagia, untuk ku sampaikan kebenaran dan keagungan kalamNya kepada manusia dengan harapan semoga tembus ke hati-hati mereka agar menjadi semakin dekat denganNya. Mudah-mudahan….


Cita-cita untuk menjadi penulis dan menghasilkan novel Islamik seperti kak ha (Fatimah Syarha) masih sentiasa bersemi di sudut hati ini. Karya dan penanya menjadi idola buat diri. Dan ramai lagi penulis terkenal yang lain juga menjadi inspirasi seperti Hilal Asyraf dan Pahrol Mohd Juoi (paling minati), semuanya ingin ku contohi dan mereka sebenarnya menjadi pembakar semangat untuk terus meninta kalam Ilahi…
(kabulkan impian hamba ya Allah untuk jadi ‘penulis yang berjiwa hamba’ seperti mereka… Insya Allah…)



“Ya allah…kurniakanlah bagi hambamu ini hikmah kebijaksaaanaan, idea yang mencurah-curah, ilmu yang bermanfaat, kalam yang lembut agar dengannya dapat ku nukilkan penulisan yang terindah, dapat menyentuh hati-hati manusia agar semakin kenal dan dekat padaMu Rabbi…
Bantu hamba untuk meyebarkan dakwah melalui penaMu, jika bukan kerana curahan ilmu yang Kau anugerahkan, tidaklah termampu bagi hamba untuk menulis meskipun walau satu ayat…Permudahkan bagiku, sucikanlah niat di hatiku, perelokkan akhlak dan peribadiku, hiasi ia dengan keyakinan dan rasa tawakal kepadaMu…Semoga Engkau sentiasa redha kepadaku…Amin”


cintaNya membuatkan ku tidak akan pernah berhenti dari terus berusaha..
cintaNya membuatkan ku tetap ingin berusaha meskipun dalam lelah dan kecewa..
cintaNya membuatkan ku malu untuk menghentikan langkahku mencari redhaNya..
kerana Allah itu Tuhanku..sumber kekuatan di kala aku lemah..
sumber ketenangan tika aku resah..Allah sentiasa disisi ini..
jadi kenapa harus ingin berhenti..?”


p/s utk diri sendiri: “Hikmatul Islam,,, harus bersemangat ya.! Teruskan meninta dan meninta kerana-Nya.!”
~TERUS MENULIS KERANA ALLAH~

reade more... Résuméabuiyad

Arabic Language Alphabets

Arabic Language Alphabets

Arabic Language Alphabets
reade more... Résuméabuiyad

Leila Ahmed's "Women and Gender in Islam"

Here's the first of the series on Feminist Interpretations of the Qur'an. Suggestions and feedback will be greatly appreciated! And if you've read this book, you are welcome to offer your own thoughts about the book as well. Rest assured, your opinion will be given the respect and attention it deserves.

Leila Ahmed has served as a professor of Women’s Studies and Near Eastern Studies at the University of Massachusetts-Amherst. There, she was also the director of the Women’s Studies program from 1991 to 1992. Since 2003, she has been a Victor S. Thomas Professor at the Harvard Divinity School, where she teaches courses in the Women’s Studies and Religion departments. Her other publications include A Border Passage, Edward William Lane: A Study of His Life and Work,  and of British Ideas of the Middle East in the Nineteenth Century, "Arab Culture and Writing Women's Bodies," and "Between Two Worlds: The Formation of a Turn of the Century Egyptian Feminist."

Women and Gender in Islam is a historical analysis of the subordination of women. Ahmed argues that Muslim women’s subjugation seems to have arisen as a result of urbanization. Exploring the concept of unveiling in Assyrian law (ca. 1200 BCE), she lists the types of women who had to veil through Middle Eastern history as well as those who were exempt from the practice. Ahmed concludes that it was through cultural exchanges that women have been subordinated in Muslim societies. Early Muslim jurists ensured women’s seclusion in society by defining certain Arabic terms, such as aurah, in a way that denied women access to the public sphere; for example, scholars like Ibn al-Hajj (ca. 13th century CE), asserted that a woman’s voice must be kept private because it has the potential to attract males.

Click here to read about Kecia Ali's text.
reade more... Résuméabuiyad

Farewell Sermon Prophet Muhammad PBUH (Last Dhu al-Hijjah)

Farewell Sermon Prophet Muhammad PBUH (Last Dhu al-Hijjah)
reade more... Résuméabuiyad

Last Sermon Prophet Muhammad PBUH (Khutbah Hijj'ah tul-Widhah)

Last Sermon Prophet Muhammad PBUH (Khutbah Hajj'a tul-Widhah)
reade more... Résuméabuiyad

Jumah tul-Mubarak Namaz Salat Ahadees (Friday Prayer Sayings)


Jumah tul-Mubarak Greetings e-Cards
Namaz Jumah Salat Ahadees a Mubarikh
(Friday Prayer Sayings)

Jumah tul-Mubarak Greetings e-Cards
Namaz Jumah Salat Ahadees a Mubarikh
(Friday Prayer Sayings)

Jumah tul-Mubarak Namaz Salat Ahadees (Friday Prayer Sayings)

Jumah tul-Mubarak Namaz Salat Ahadees (Friday Prayer Sayings)

Jumah tul-Mubarak Namaz Salat Ahadees (Friday Prayer Sayings)

Jumah tul-Mubarak Namaz Salat Ahadees (Friday Prayer Sayings)


Jumah tul-Mubarak Greetings e-Cards
Namaz Jumah Salat Ahadees a Mubarikh
(Friday Prayer Sayings)

reade more... Résuméabuiyad

Cerpen: “Izinkan Cuma Engkau yang bertakhta di hati”




                                **************************************


Di pelataran dinginnya malam, ku terdampar sendiri.

Saat ini, tika ini, hati seakan terdera dengan amukan hawa nafsu dan perasaan yang mengetuk-ngetuk tangkai hati.

Tidak semena-mena, titisan jernih jatuh, setitis demi setitis.

Hati sebak. Dibiarkan air jernih itu mengalir hangat.

Berlawan dengan emosi, ternyata seringkali diriku menjadi kalah.

Nurani membentak, jiwa ini tidak tenang. Kenapa? Kenapa begini? Kenapa sekarang jadi begini?

Dulu hati itu dapat merasai sebuah ketenangan. Namun kini ketenangan itu seakan-akan diragut.

Diragut oleh siapa.? Apakah ia hilang ditarik oleh Tuhan? Atau kerana dosa-dosa yang dilakukan.?

Soalan-soalan itu bertubi-tubi menyoal, namun hati sememangnya tidak mampu menjawab. Terdiam sepi. Adakah hati itu telah mati.??

Memang tak ku nafikan, dia sangat menyayangi diri ini. Tapi berkali-kali ku ingatkan pada diri,, kasih sayang itu tidak abadi.!

‘Berpada-padalah dalam menyayangi, jika tidak kelak dikau akan menangisi.!’

Entah dari mana suara itu datang dan berbisik pesanan, kemudian hilang.

Namun kini,, ku pula yang terkena panahan kasihnya itu. Semakin ku lari, semakin dia mendekati.

Benarlah. Menjaga sekeping hati amat sukar sekali. Perlu sangat cermat dan berhati-hati.

Ku mengeluh, melepaskan sebuah keluhan perasaan yang berat, yang semakin memberati rasa hati.

Jiwa ini tidak lagi suci, terasa ia tersangat kotor.


“Ya Ilahi, di manakah Engkau selama ini yang bertakhta di hati.?? Kenapa ia sekarang telah terganti dengan makhlukMu.?? Kenapa diri terlalu tega menggantikan tempat teragung itu dengan insan dan makhlukMu yang hina.??”


Hati bermonolog lagi sendirian. Tidak.! Ia punya peneman. Sang Tuhan yang sentiasa sentiasa ada mendengar setiap keluhan.

“Astaghfirullahalazim….Ighfirli Robbi…Ighfirli….”

Bibir memantulkan kalimah suci itu perlahan-lahan. Bibir diketap erat. Menahan tangkai emosi yang kian membuak-buak rasa pilu dan syahdu bila menyebutkan nama terindah itu, jiwa menjadi mudah terusik.

Berbicara dengan Sang Agung, air jernih itu terus menitis kemudian semakin mencurah-curah. Teresak-esak. 

“Ya Rabbi..pegang hati ini…dakaplah ia seerat-eratnya…jangan sesekali biarkan ia termiliki oleh makhlukMu…ku tidak sanggup menggantikan tempatMu dengan yang lain, tidak sanggup juga berkongsi rasa itu… ku cuma mahu kasih itu teragung untukMu… ku cuma mahu rindu itu terpatri untukMu… ku cuma mahu cinta itu hanya membunga untukMu Tuhan… jangan biarkan daku terkalahkan dengan emosi dan perasaan yang seringkali dipermainkan oleh syaitan…

Ya muqallibal qulub, tetapkanlah  jiwa ini setulusnya di jalanMu…pancarkan cahaya bagiku di jalan yang gelap agar aku tidak teraba-raba kesepian sendirian di hujung jalan yang kelam…jangan biarkan ku terus begini tanpaMu disisi…

Tuhan…Izinkanlah.! Cuma ingin Engkau yang bertakhta di hati ini…”

Berkali-kali kalimah itu diungkapkan pilu dalam pelantaran sujudnya. Wajah diraup setelah tangan menadah. Hati terus berdoa dan berharap,, semoga Dia menerima segala-galanya…


                           *******************************************

~Sekian~

p/s: "Berikan hatimu sepenuhnya kepada pemilik utama, Sang Agung yang Maha Esa..Pasti dirimu kan ditemukan dengan pemilik yg terbaik dari-Nya jua.!" =)


reade more... Résuméabuiyad

Inna Lillahi Wa Inna ilaihi Rajiun



INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAJI'UN
Surely we belong to Allah and to Him shall we return


reade more... Résuméabuiyad

Nukta (Painting by Gulgee)

Nukta (Painting by Gulgee)
reade more... Résuméabuiyad

Allah (Painting by Gulgee)


Allah (Painting by Gulgee)

reade more... Résuméabuiyad

Ahad Namah



Ahad Namah
reade more... Résuméabuiyad

Surah al-Kauther (Holy Quran)


Surah al-Kauther (Holy Quran)

'Innā 'A`ţaynāka Al-Kawthara.
Faşalli Lirabbika Wa Anĥar.
'Inna Shāni'aka Huwa Al-'Abtaru.
reade more... Résuméabuiyad

Surah al-Fatiha (Holy Quran)

Surah al-Fatiha (Holy Quran)


Bismi Allāhi Ar-Raĥmāni Ar-Raĥīmi.
Al-Ĥamdu Lillāhi Rabbi Al-`Ālamīna.
Ar-Raĥmāni Ar-Raĥīmi.
Māliki Yawmi Ad-Dīni.
'Īyāka Na`budu Wa 'Īyāka Nasta`īnu.
Ahdinā Aş-Şirāţa Al-Mustaqīma.
Şirāţa Al-Ladhīna 'An`amta `Alayhim Ghayri Al-Maghđūbi `Alayhim Wa Lā Ađ-Đāllīna.
reade more... Résuméabuiyad

Surah ar-Rahman - Then which of the favors of your Lord will ye deny (Holy Quran Calligraphy by Sadequain)

Fabi'ayyi 'Ālā'i Rabbikumā Tukadhdhibāni

Surah ar-Rahman - Then which of the favors of your Lord will ye deny
(Holy Quran Calligraphy by Sadequain)

Surah ar-Rahman - Then which of the favors of your Lord will ye deny
(Holy Quran Calligraphy by Sadequain)

Surah ar-Rahman - Then which of the favors of your Lord will ye deny
(Holy Quran Calligraphy by Sadequain)
Fabi'ayyi 'Ālā'i Rabbikumā Tukadhdhibāni
reade more... Résuméabuiyad

Insha'Allah (Allah's Will) God's Will (In'sa-Allah)

Insha'Allah (Allah's Will) God's Will (In'sa-Allah)

Insha'Allah (Allah's Will) God's Will (In'sa-Allah)

Insha'Allah (Allah's Will) God's Will (In'sa-Allah)

Insha'Allah (Allah's Will) God's Will (In'sa-Allah)

Insha'Allah (Allah's Will) God's Will (In'sa-Allah)

Insha'Allah (Allah's Will) God's Will (In'sa-Allah)


In-Sa-Allah, Insha-Allah, God-Willing, If-it-is-God-s-Will, Allah-Willing, If-it-is-Allah-s-Will, Wish

Holy Qur'an - al-Kahf (The Cave) 18:23-24
And do not say, regarding anything, 'I am going to do that tomorrow,' Except (with the saying), "If Allah wills!" And remember your Lord when you forget and say: "It may be that my Lord guides me unto a nearer way of truth than this."
reade more... Résuméabuiyad

May Allah Forgive Me For What I Did

May Allah Forgive Me For What I Did
reade more... Résuméabuiyad

Eid al Adha Mubarak (Eid ul-Azha Mubarik) eCards Decent Blessed Wishes Greetings

Eid al Adha Mubarak (Eid ul-Azha Mubarik)
eCards Decent Blessed Wishes Greetings

Eid al Adha Mubarak (Eid ul-Azha Mubarik)
eCards Decent Blessed Wishes Greetings

Eid al Adha Mubarak (Eid ul-Azha Mubarik)
eCards Decent Blessed Wishes Greetings
Similar Words:
Eid al-Adha, Eid al-Azha, Eid ul-Adha, Eid ul-Azha, Eid a Qurbani, Eid, Eedh, Eidh, Eeidh, Eid al-Fitr, Eid al-Fitar, Eid ul-Fitr, Eid ul-Fitar, Eid a Qurbani
Allah, Accept, Our, Sacrifices, Qurbani, Qurbaani, Mubarak, Mubarik, Mubaruk, Mubaarak, Mubbarik, Moobarik, Mubbarak, Mubaarik, Mubaaruk, Mubbaruk,
Urdu, English, Arabic, Punjabi, Islamic, Muslim, Religious, Occasion, Event, Ceremony, Shawal, Zil Hajj, Dhu al Hajj, Shawwal, Months, Mahinah
Happy, Joyful, Cheerful, Pleasant, Contented, Jovial, Jolly, Loving, Affectionate, Friendly, Kind, Heartily, Vigorously, Glad
Message, Post, eCards, Mail, Blessed, Sacred, Rewarded, Blissful, Greetings, Wishes, Prayers, prays
reade more... Résuméabuiyad

Rewarded Eid ul-Azha Mubarik eCards (Eid al-Adha Mubarak) Allah Accept Our Sacrifices Qurbani

Rewarded Eid ul-Azha Mubarik eCards (Eid al-Adha Mubarak)
Allah Accept Our Sacrifices Qurbani

Rewarded Eid ul-Azha Mubarik eCards (Eid al-Adha Mubarak)
Allah Accept Our Sacrifices Qurbani

Rewarded Eid ul-Azha Mubarik eCards (Eid al-Adha Mubarak)
Allah Accept Our Sacrifices Qurbani
Similar Words:
Eid al-Adha, Eid al-Azha, Eid ul-Adha, Eid ul-Azha, Eid a Qurbani, Eid, Eedh, Eidh, Eeidh, Eid al-Fitr, Eid al-Fitar, Eid ul-Fitr, Eid ul-Fitar, Eid a Qurbani
Allah, Accept, Our, Sacrifices, Qurbani, Qurbaani, Mubarak, Mubarik, Mubaruk, Mubaarak, Mubbarik, Moobarik, Mubbarak, Mubaarik, Mubaaruk, Mubbaruk,
Urdu, English, Arabic, Punjabi, Islamic, Muslim, Religious, Occasion, Event, Ceremony, Shawal, Zil Hajj, Dhu al Hajj, Shawwal, Months, Mahinah
Happy, Joyful, Cheerful, Pleasant, Contented, Jovial, Jolly, Loving, Affectionate, Friendly, Kind, Heartily, Vigorously, Glad
Message, Post, eCards, Mail, Blessed, Sacred, Rewarded, Blissful, Greetings, Wishes, Prayers, prays
reade more... Résuméabuiyad

Eid ul-Adha Mubarak eCards (Eid al-Azha Mubarik) Urdu/Shairi/Poetry

Eid ul-Adha Mubarak eCards (Eid al-Azha Mubarik) Urdu/Shairi/Poetry

Eid ul-Adha Mubarak eCards (Eid al-Azha Mubarik) Urdu/Shairi/Poetry

Eid ul-Adha Mubarak eCards (Eid al-Azha Mubarik) Urdu/Shairi/Poetry
Similar Words:
Eid al-Adha, Eid al-Azha, Eid ul-Adha, Eid ul-Azha, Eid a Qurbani, Eid, Eedh, Eidh, Eeidh, Eid al-Fitr, Eid al-Fitar, Eid ul-Fitr, Eid ul-Fitar, Eid a Qurbani
Allah, Accept, Our, Sacrifices, Qurbani, Qurbaani, Mubarak, Mubarik, Mubaruk, Mubaarak, Mubbarik, Moobarik, Mubbarak, Mubaarik, Mubaaruk, Mubbaruk,
Urdu, English, Arabic, Punjabi, Islamic, Muslim, Religious, Occasion, Event, Ceremony, Shawal, Zil Hajj, Dhu al Hajj, Shawwal, Months, Mahinah
Happy, Joyful, Cheerful, Pleasant, Contented, Jovial, Jolly, Loving, Affectionate, Friendly, Kind, Heartily, Vigorously, Glad
Message, Post, eCards, Mail, Blessed, Sacred, Rewarded, Blissful, Greetings, Wishes, Prayers, prays
reade more... Résuméabuiyad

Joyful Eid Wishes eCards (Cheerful Eeidh, Jovial Eidh, Loving Eedh)

Joyful Eid Wishes eCards (Cheerful Eeidh, Jovial Eidh, Loving Eedh)

Joyful Eid Wishes eCards (Cheerful Eeidh, Jovial Eidh, Loving Eedh)

Joyful Eid Wishes eCards (Cheerful Eeidh, Jovial Eidh, Loving Eedh)
Similar Words:
Eid, Eedh, Eidh, Eeidh, Eid al-Adha, Eid al-Azha, Eid ul-Adha, Eid ul-Azha, Eid al-Fitr, Eid al-Fitar, Eid ul-Fitr, Eid ul-Fitar, Eid a Qurbani
Mubarak, Mubarik, Mubaruk, Mubaarak, Mubbarik, Moobarik, Mubbarak, Mubaarik, Mubaaruk, Mubbaruk
Allah, Accept, Our, Sacrifices, Qurbani, Qurbaani,
Message, Post, eCards, Mail, Blessed, Sacred, Rewarded, Blissful, Greetings, Wishes, Prayers, prays
Happy, Joyful, Cheerful, Pleasant, Contented, Jovial, Jolly, Loving, Affectionate, Friendly, Kind, Heartily, Vigorously, Glad
Urdu, English, Arabic, Punjabi, Islamic, Muslim, Religious, Occasion, Event, Ceremony, Shawal, Zil Hajj, Dhu al Hajj, Shawwal, Months, Mahinah
reade more... Résuméabuiyad

Blessed Eid Greetings eCards (Happy Eeidh ul-Azha/Eidh al-Adha Eedh al-Fitr/Fitar Wishes)

Blessed Eid Greetings eCards (Happy Eeidh ul-Azha/Eidh al-Adha Eedh al-Fitr/Fitar Wishes)

Blessed Eid Greetings eCards (Happy Eeidh ul-Azha/Eidh al-Adha Eedh al-Fitr/Fitar Wishes)

Blessed Eid Greetings eCards (Happy Eeidh ul-Azha/Eidh al-Adha Eedh al-Fitr/Fitar Wishes)
Similar Words:
Eid, Eedh, Eidh, Eeidh, Eid al-Adha, Eid al-Azha, Eid ul-Adha, Eid ul-Azha, Eid al-Fitr, Eid al-Fitar, Eid ul-Fitr, Eid ul-Fitar, Eid a Qurbani
Mubarak, Mubarik, Mubaruk, Mubaarak, Mubbarik, Moobarik, Mubbarak, Mubaarik, Mubaaruk, Mubbaruk
Allah, Accept, Our, Sacrifices, Qurbani, Qurbaani,
Message, Post, eCards, Mail, Blessed, Sacred, Rewarded, Blissful, Greetings, Wishes, Prayers, prays
Happy, Joyful, Cheerful, Pleasant, Contented, Jovial, Jolly, Loving, Affectionate, Friendly, Kind, Heartily, Vigorously, Glad
Urdu, English, Arabic, Punjabi, Islamic, Muslim, Religious, Occasion, Event, Ceremony, Shawal, Zil Hajj, Dhu al Hajj, Shawwal, Months, Mahinah
reade more... Résuméabuiyad