Pages

tampilan luar ga selalu mencerminkan iman seseorang

Panas telinga ini, gerah rasanya leher ini, tangan agak gemas, rasanya ada rasa ingin marah dam teriak. Heran, dijaman sekarang kok masih saja ada orang-orang yang mengatasnamakan agama, mengucap nama Tuhan, berkata bahwa perbuatan orang lain itu haram, dilarang, zina, dan bla bla bla lainnya.
Hey, gak perlulah saya menutup aurat saya hanya untuk membuktikan bahwa saya mengerjakan shalat lima waktu atau berpuasa wajib dan sunnah, gak perlulah saya berkoar-koar bahwa saya membaca kitab suci setiap malam setelah beribadah, gak perlulah saya memakai simbol-simbol tertentu biar orang tahu betapa saya rajin mengumpulkan pahala. Gak perlu saya kasih tau kamu kalo saya berbuat baik atau sudah beramal, toh pada akhirnya pahala kita hangus kan. Apa kita lupa dengan video siswi berjilbab berbuat mesum yang memposting dirinya sendiri sama pacarnya sedang berhubungan badan di jawa timur, apa kita ga ingat dengan seorang pendeta yang memukuli istrinya habis-habisan? Atau seorang ahli agama yang memperkosa dan mencabuli anak-anak didiknya. Atau sekumpulan lelaki bersorban mengatasnamakan agama tapi lalu bisa dengan mudahnya melukai seorang ibu yang hanya berjualan rokok? Atau kejadian di Afghanistan saat seorang wanita korban perkosaan justru harus dihukum mati? Seriuslah, simbol luar ga mencerminkan kita yang didalam.
Apa sih untungnya buat kita menghakimi orang lain di jalan-jalan, apa baiknya buat kita jadi terkenal, masuk televisi, ditonton jutaan orang kalau yang diperlihatkan adalah adegan memaki, memukul, menendang, mencaci orang lain yang KITA ANGGAP berpotensi merusak akidah kita.
Justru kalian yang mengaku beriman tapi bertingkah kaya binatang, malah merusak nama agama. Ga perlulah teriak jihad. Karna setau saya jihad itu pantas dilakukan kalau memang kita dipojokkan, kalau memang kita dalam bahaya, kalau kita terancam. Sekarang baru saya mengerti kenapa John Lennon buat lagu imagine dengan lirik "if there was no religion"
Saya bukan seorang agamis, dan untungnya saya dikelilingi orang-orang berbeda keyakinan, alhamdulillah cara pandang menjadi demokrat tapi tidak liberal. Jujur ada rasa takut kalo memang saya belum mengerjakan kewajiban saya sebagai manusia yang mengakui adanya Tuhan. Tapi jujur juga, saya malu semalu-malunya kalo harus lihat televisi menampilkan adegan barbar atas nama perbaikan akidah dan agama.
Saya memaklumi kok mereka yang beda keyakinan dengan saya. Ngga berarti harus saling men-judge dong.
Berkacalah didepan cermin.

No comments:

Post a Comment