Pages

BASA BASI YANG TIDAK BASI BASI

Assalamualaikum.

Semoga semua yang lagi baca ini lagi dalam keadaan sehat, dan yang sakit cepat sembuh., dan semua makhluk Tuhan diberikan kebaikan atas hari ini dan juga kebahagiaany, Amin. 
Hari ini saya niatkan lagi untuk membayar utang puasa yang bejibun itu. Kenapa bisa banyak? Ceritanya amat sangat panjang. Biar saya dan yang Maha Tahu aja yang tau, heheh. Hutang terhadap sesama manusia sajaa akan ditagih nanti, apalgi hutang sama Sang Pencipta. 

Saya ini tipe manusia yang bisa mandeg kalo disuruh memulai permbicaraan sama orang baru, sama yang saya kenal tapi lama tidak ketemu saja saya nggak pede kadang''. Saya ini nggak pinter berbasa-basi lho, dan saya yakin banyak juga orang-orang di luar sana juga gak pandai dalam hal satu itu. Beberapa waktu lalu saya malah sempet malu karna basa-basi saya ketauan, hehehe, dan ada juga yang terang-terangan berbasa basi depan saya dan ujungnya juga malu sendiri hehe. Impas deh walopun dengan orang yang beda. 

Berbasa-basi sebenarnya ngga buruk kalo menurut saya, itu tanda kita masih berusaha untuk memulai percakapan sama orang lain, nggak cuek bebek gitu lah. Sayangnya idenya itu susah sekali untuk digali, terlebih untuk mereka yang emang gak suka ngomong.

Contoh orang gak punya ide untuk memulai pembicaraan tapi kebetulan ketemu dengan kenalan atau tetangga di tempat publik.

1. Lokasi : Mini market. 
Ucapan pertama yang biasanya terlontar dari mulut kita : “Lagi belanja mbak/bu/pak?” Jawabannya : “Iya nih.” 
Abis itu komunikasi dua orang itu rata-rata berhenti disitu. Namun kalo memang terpaksa harus ngobrol lebih panjang (misalkan di antrean kasir), obrolan berkisar tentang belanja apa, buat siapa, dan bla bla lainnya.

2. Lokasi : Di area rumah menuju / pulang kantor.
Pertanyaan orang-orang pada umumnya : “Berangkat bu? / Pulang kerja bu/pak?” 
Bener ga? Padahal emang jelas-jelas di jam yang sama, dengan pakaian dan dandanan kita toh memang mo kerja atau pulang kerja. Tapi kok pertanyaannya ya itu-itu aja setiap hari.

3. Lokasi :  Di hari minggu di area rumah ketemu tetangga.
Pertanyaan :  “Lho kok ngga kerja mbak?”
Lah, kan weekend.

Malah ada orang yang sama yang nanya ini sama saya, sedangkan dia tau saya udah menganggur dari Juni. Saya jawab aja, lho kan saya nggak kerja sudah lama. Eh dia malu sendiri, hehehe.
Beberapa minggu lalu, saya justru menanyakan hal yang sama berulang2. Hampir 4-5 kali mungkin. Sampe diomelin, kok nanyanya itu mulu. Artinya jawabannya ngga didengarkan dong. Malu banget waktu itu.
Bingung memang kalo dipikirkan kenapa juga banyak banget dari kita yang susah untuk dapet topik pembicaraan yang jawabannya gak pendek-pendek dan hanya jawaban ya atau tidak.

Ada pula orang yang dengan spontannya plus percaya dirinya langsung menanyakan hal'' yang mungkin pada dasarnya pribadi atau terlalu sensitif.
Misalnya dengan banyaknya orang (asing alias ngga akrab) yang kepingin tahu urusan orang lain, seakan'' itu hal krusial untuk mereka.
Banyak memang orang'' yang pinter berbasa-basi doang. Ingin tahu urusan orang lain walaupun ngga berhubungan langsung dengan kelangsungan hidup mereka (apaan sih gw?). Basa basi bisa juga berbentuk janji'' sepele. "Iya ntar gw kerjakan" atau "Minggu depan deh saya bawain" atau "ntar malem gw telpon". 

Apa begitu susahnya untuk bicara seperlunya tanpa perlu memuji tanpa alasan apalagi mencela maupun mengkritik kalo nggak diminta. Saya ngga bisa munafik, kalo terkadangpun saya salah satu korban dan pelaku, yah namanya manusia pasti ada khilafnya.

Have a great Monday my friends :)

No comments:

Post a Comment