Pages

Amina Wadud = Amina "Mardud"?

So, when I was writing on Amina Wadud's Qur'an and Woman text for a class recently, I came across this lame blog that was talking nonsense about Amina Wadud and the author seemed quite proud of himself in doing so. It was so bad the author referred to Amina Wadud as "Amina Wardud" and the blog image was that one with two chicks with a caption that lamely reads, "Retards. We all know one."

Anyway, so I commented on the blog with the following post. It mostly has to do with the popular Muslim claim that "Islam is so simple, but we make it complicated. As for the difference among the different schools of thought, they're not major; they're very minor." That's not true. Some of them are very major! Anyway, here ges.

What a pitiful effort to "prove someone wrong." I'm personally not a fan of her, but that's not gonna stop me from admitting to her intelligence and intellectual capability to make an argument and then support it quite well with Qur'anic verses and logic and reason and common sense.

You, however, my dear brother in Islam, give us no intellectual arguments or support for your claim that she is what you accuse her of. You need to study Islamic law and the larger debates on virtually everything you accuse her of propagating. Did you know, for example, that the Qur'anic ayah on cutting the hands of thieves is actually a popularly disputed guideline in classical Islamic law? (They ask, for instance, what the "hand" includes and what is consider theft. And did you know that theft does NOT include your stealing something from a friend when you're at that friend's house? Yeah, shocking, I know. But it should show you and the rest of us that every single word of the Qur'an has been and continues to be up for debate.)

It is therefore ignorance on our part to assume that we can just read a Qur'anic verse and understand exactly what God meant. That's why we have different sects in Islam and, on top of that, different sub-sects and, even further, different schools of law. And, no, not all of the differences in these schools of law are "small" and "minute": many of them make a huuuuge difference. For example, the Hanafi School says that a woman does not need a walee (male guardian) in order to get married; the Shafi School makes such a marriage invalid -- or haraam, you can say! Now, suppose you do your marriage the Hanafi way: according to Shafi law, then, your children are illegitimate. Does this mean nothing to you?

And, so, that's why scholars spend and have historically spent long, tiring decades in their humble efforts to understand the Qur'an as much as they can -- and even then, they don't fail to admit that they *may* be wrong because it's humanly impossible to know what God's intentions are/were with particular verses.

So, my humble advice: don't make assumptions and conclusions without actually understanding the larger issue. Oh, and most importantly, WHICH Qur'anic verse "explicitly" states that men are superior to women? (I'm lawling right now, sorry. That's funny.) And then find at least three Muslim scholars who will agree with your claim - because, as far as I know, none of them believe that verse 4:34, if that's what you're hinting at, says or suggests that men are superior to women or that women are inferior to men.

Peace!
reade more... Résuméabuiyad

Temmy's Top Things :-)



Masih belum bisa tidur, sementara suami lagi asyik main game dan Kei sudah bobo pulas dari berjam-jam lalu. Sepertinya saya siap untuk nulis blog pertama di tahun yang baru ini :D
Yang simple simple sajalah, yang terpikir saat ini yang ada di sekitaran saya, hahhaa..

Kepingin aja ngeblog tentang berbagai jenis items yang setia nemenin saya sampe sekarang, walopun memang sempet ganti brand tapi yang berikut ini yg paling cucok sm saya. Tapi saya cuma bisa review beberapa aja, hiks

* Maybelline Volume Control mascara.
Bener deh, saya sempet pake Mavala, Revlon, dan Sariayu, (saya ga mau coba produk yang diatas budget kemampuan saya, itu mah namanya memaksakan). Cuma dengan maskara Maybelline ini, bulu mata saya terasa "keliatan", lentik, dan berasa aja panjangnya. Kalo produk lain, selain susah diapus, kadang membekas juga saat pulang kerja, selain itu merk yg saya pakai sungguh affordable, pocket friendly. Harga sekitar 50ribuan saat ada diskon. Di Guardian malahan sering ada promo tambah seribu dapet dua maskara, :]


* BioCell Stick Foundation.
Kan muka saya penuh dengan freckles (kalo bahasa kerennya itu yah), kata nyokap dari jaman saya SMP memang udah ada itu bintik bintik coklat di muka. Susah sekali ngilanginnya.Akhirnya saya nyerah, toh sepupu suami saya yg spesialis kecantikan bilang, kalo untuk flek wajah mau gak mau harus dilaser. Yah, kembali ke masalah biaya lagi, kan prioritas saya bukan lagi diri sendiri saat ini, jadi lebih baik ini freckles say tutupin. Yang paling cocok n pas buat kulit saya yg cenderung berminyak, yah merk biocell ini. Ga belepotan kaya pake foundation cair. Trus cepet nyatu dengan kulit jadi bisa langsung didempul pake bedak muka deh :)
* Sayangnya sih Biocell itu susah dicarinya, kalau adapun kadang kehabisan. Jadi saya mensiasatinya dengan BB Cream. Hanya aja, BB Cream untuk saya bagus yang stick, kalo liquid lama nyerep di kulitnya. 

* Sushi Grill Meruya
Saya cinta sekali makan sushi, dan pilihan paling pas ya disini. Saya gak terlalu berani makan raw fish, jadi di grill aja untuk ambil amannya. Lokasi deket rumah, kurang dari 10 menit sampe, dan saya bisa pake high chair juga untuk Kei, dan senengnya lagi gak terlalu rame jadi lumayan cozy lah. Gak kaya resto resto junk food yg antri melulu.. Pilihannya ngga hanya sushi namun ada ramen dan udon juga lho. Harga variatif, biasa makan bertiga dengan Kei (dia dikit sih makannya) ngga sampai 200ribuan. Dan sering ada promo makan siang murah juga.

* Smartfren Wide Android Phone (saya lupa merknya)
Suami saya beliin ini tiba tiba dibawain dari kantornya. Nah, kalo untuk saya untuk browse internet,kecepatannya jauh lebih cepet daripada BB saya, tapi saya ga tau apa itu karna operatornya atau bukan. Selain itu, eye catchy juga modelnya jd saya putusin untuk lebih nyayangin androidnya dari pada BB saya, hahhaaa..

* Saya suka sekali minum kopi, bukan kopi item ya, itu sih mama saya yang doyan banget kapal api pake gula 3 sendok. Kalo saya lebih suka yang putih'' atau yang vanilla gitu deh, apalagi kalo panas'' ditemenin biskuit Roma Kelapa, promosi abeeeess. :]

* Nonton FRIENDS TV Series ya, yang US bukan yang Korea itu. Abis dari jaman SD saya udah nonton di RCTI, jadi agak nagih kalo akhir minggu nonton sendirian aja. Jokesnya ngga kampungan dan slapstick kaya komedi kebanyakan olga komedian indonesia.
reade more... Résuméabuiyad

Jalan Pencinta Tuhan









Waktu berjalan tanpa henti. Disulami dengan corak-corak amal nafsi. Amal sendiri-sendiri, amalan yang telah diri lakukan sepanjang nafas ini.


Ku lihat, mereka begitu tegar.


Ku lihat, mereka begitu ampuh di atas jalan dakwahMu.


Lalu ku tilik semua diriku.


Ah,, rupanya terlalu jauh diriku dengan diri mereka.


Ku pandang jalan yang ku tapaki. Sama dengan jalan mereka.


Masih berada di atas jalan-Nya. Alhamdulillah…ku bersyukur.


Namun…apakah masih tetap thabat dan kuat berada di atas jalanNya?


Diri termenung. Bukan menungan kosong. Tetapi mencari-cari diriku yang hakiki.


Dipinjamkan ‘seseorang’ buat menemani jalan perjuangan ini selama 2 tahun. Tetapi ‘dia’ kemudian ‘menghilang’ dari kamus hidupku.


Kaki terasa longlai, hati terasa sangat lemah. Ku sentiasa tertanya-tanya, apakah diri masih kuat hadapi jalan ini seorang diri?


Air jernih menitis. Selalu begini. Akui, tidak dapat menahan air ini dari mengalir. Mungkin kini ku lebih suka seperti ini.


Membiarkan ia terus mengalir tanpa henti. Kerana ia bisa membuatkan jiwaku lebih tenang. Membuatkan ragaku lebih terasa lapang.


Kemudian ku tersedar kembali. Masih ada DIA yang sentiasa setia di sisi. Masih punyai DIA yang tidak pernah sesekali pergi.


Setiap detik dan saat, setiap waktu ku yang berlalu nafas selama yang terpinjam 22 tahun ini, DIA sentiasa setia menemani. Kenapa harus ku bersedih dengan pemergiaan seseorang yang cuma 2 tahun di sisi?


Sedangkan DIA…lebih lama menemani, dalam sunyi, dalam sepi, dalam tawa dan air mata, DIA tidak pernah membiarkanku seorang diri.



"Allah…Engkau terlalu baik kepadaku, namun diriku yang selalu melupaiMu… selalu…Tuhan, ampunilah…ku ingin mencintaiMU sepenuh hatiku..."






p/s pada diri sendiri: “Tahun baru Hijrah, diriku perlu berubah, tidak mahu lagi terus seperti dulu…Tuhan, walau apapun yang telah berlaku, ku akan tetap setia di atas jalan dakwah-Mu.!”


~mari, terus menjadi daieyah dan mujahidah sehingga bertemu di syurgaNya…~




Tuhanku,

Meskipun merasa lelah, ku tidak ingin mengalah.

Meskipun berkali-kali ku rebah,

ku tidak ingin berputus asa dari rahmatMu.

Tuhan,

Ku tahu ini bukti cintamu padaku

Tuhan, ku sedari inilah wadah kasihMu padaku

Teruslah mentarbiyahku

Teruslah mendidik jiwaku

Dengan ujian cintaMu

Kerana ku sedari inilah jalan PencintaMu




Sesungguhnya

Jalan Pencinta Tuhan

Suatu jalan yang penuh dengan pelbagai rencam ujian

Pahit, pedih dan perit, tetapi itulah jalan yang harus ditempuh

Jalan pencinta tuhan

 jalan orang-orang yang sentiasa mencari cinta dan redha Tuhan

Jalan ini adalah jalan pilihan

bukan jalan hukuman

Jalan yang penghujungnya ternanti mahar

 untuk ditukar dengan jannahNya…




~cuma ingin redhaMu sentiasa~

: hikmatul islam
: 01012012
: 1200pm
reade more... Résuméabuiyad

Beberapa Resep Menu MPASI Kei

Assalamualaikum semuanya...

Kei kan bentar lagi 8,5 bulan, dan sepertinya memang harus ekstra kreatif untuk bikin menu-menunya dia. Seriiiiiing banget browsing resep resep yang enak, bahkan sampai gw nya aja ngiler.
Nah dibawah ini beberapa resep MPASInya Kei dari 6-8 bulanan. Berhubung Kei belum tumbuh gigi, jadi saya belum berani kasih yang padet padet..

Puree Zucchini (TImun Jepang)

Zucchini (1/2 potong), kupas buang kulit n getahnya, kukus 15 menitan. Potong dadu, blender sm air atau ASIP, asal jangan terlalu encer aja :D Rasanya manis, kei suka bbrp minggu awal, lama-lama dia bosen juga...






Puree Pepaya + Air jeruk
Pepaya (kira-kira aja), potong kotak2, blender. Terus dicampur sama perasan air jeruk baby yang manis udah pasti. Penyajiannya bisa dipisah atau digabung, sesuai selera si anak aja.





Puree Kentang Saus Mangga
Kentang (1 buah), dikupas, potong kukus 15 menit, terus diblender sm sedikit air biar gak kentel banget. Terus disajikan sama saus mangga yg manis yg udah diblender aja. Gak digabung karna rasanya ntar jadi gak jelas lagi ^^








Oatmeal n Puree tahu sutra
Oatmeal (jangan yang merah/instan) 2 sendok makan direbus dengan air sampe mateng, terus untuk tahu sutranya dikukus 10 menit terus blender deh. Disajikan sebagai saus aja kalo saya.. Seperti liat di gambar, kei menikmati proses kunyah mengunyah si tahu itu yang gak terlalu keras biar dia gak keselek hahahaa..


Bubur Kentang Ati ayam Wortel..
Buat kaldu dari ati ayamnya dulu. Ati ayam direbus dengan bawang merah danputih iris, pake daun salam n jahe. sampe berubah warna. Angkat. Kuah kaldunya disisihkan.
Kentang & wortel kupas n iris iris. 
Kaldunya direbus lagi barengan kentang dan wortel sekitar 10 menit deh. 
Angkat, blender kentang wortel ati n sedikit air kaldu. Campur deh. 


Oat Ayam Wortel
Buat kaldu ayam dulu. Rebus ayam dengan seledri, daun bawang, bawang merah n putih. Kalo pake ayam kampung, rebusan pertama mendingan air aja dulu trus dibuang. baru rebus lagi sama bahan2 diatas baru ambil kaldunya. tapi kalo ayam kampung (saya pake ayam kampung kalo buat Kei), langsung rebus sama bahan2 diatas dan kaldunya ditiriskan. Jangan lupa cuci bersih ayamnya duyu yaah..
Nah, air kaldunya itu dipake untuk masak wortel yg udah diparut dulu sekita 5 menitan. Pas wortelnya udah empuk, masukkin oatmeal deh, sekitar 3 menit juga jadi. Oatmealnya yg quick cooking ya jangan yg instant :D

Puree ubi jepang saus apel
Ubi jepang dikupas, cuci, kukus, blender dgn air sampe ga kentel banget. soalnya teksturnya keras. (Kei ga doyan ternyata).
Apel manis, dikupas, kukus. buang kulitnyam blender deh. Ubi pureenya dimakan pake saus apel. Sayangnya Kei ogah makan ubi lagi, karna teksturnya padet banget jadi mulutnya dia seret aja kudu dikasih minum melulu..


Oatmeal daging Brokoli
Buat kaldu dagingnya. Daging cincang rebus (kalo ada iga boleh dimasukin) pake bw putih n merah iris, jahe, n daun salam biar ga amis. Ambil kaldunya angkat dagingnya.
Brokoli ambil kuntumnya aja, rebus pake air kaldu daging tadi, masukin wortel juga n dagingnya. Sekitar 7 menitan, angkat dan blender dan  saring :p





Oatmeal Tenggiri Bayam Merah Brokoli
Untuk Ikan, saya beli yg fillet langsung untuk cari aman.
Bikin kaldunya sama dengan daging kalo versi saya. Ambil kaldu ikannya, rebus brokoli n oatmeal sampe empuk. kalo bayam merah saya rendam di air panas beberapa detik, ga direbus lama agar vitaminnya ga ilang banyak. (kenapa bayem merah? karna sayur ijo agak beresiko untuk bayi karna mengandung nitrat. Setelah semuanya siap, saya blender semua tapi ga lama biar  bisa dikunyah.



Bubur Nasi Saring Ceker dengan Ayam
Nasi yg sudah matang direbus pake air kaldu ayam n ceker. terus saya haluskan pake saringan aja, gak diblender. Oiya, ayamnya harus disuwir suwir dulu kecil2 yah biar gak tersedak oleh si kecil.

Selamat mencoba semuanya :]
reade more... Résuméabuiyad

Segalanya milikMu...






Kau yang menciptakan cinta
Dan Kau jua yang menghampar bahagia
Di ribaanMu terhimpun harapan
Impian tulus setiap insan


Kau yang mengutuskan duka
Dan Engkaulah yang mengirimkan hampa
Namun padaMu jua diadukan
Pelbagai keresahan dan tangisan


Di celah hangat nafas yang terhela
Ada dingin saat menyebut namaMu
Terarah segala lontar rasa
Padanya damainya dakapanMu


Aku tahu inilah kasihMu
Aku tahu inilah cintaMu
Di segenap ruang rasaku
Telah kau titipkan kekuatan
Oh Tuhanku…






p/s: “Subhanallah…hangatnya terasa kasihMu Ilahi…dalam duka, dalam air mata, Engkau sentiasa setia di sisi…Sungguh, segalanya milikMu Tuhan…hanya padaMu jua daku berserah diri…”



~cuma ingin redhaMu~

: hikmatul islam
: 28122011
: 10.00pm

reade more... Résuméabuiyad

Cinta-Mu padaku





Di keheningan malam yang sepi.


Duduk termenung seorang diri. Merenung-renung segala yang terjadi. Mengamati segala yang telah menimpa diri.


Semakin direnung-renung, semakin deras air mata menitik.


Semakin direnung-renung, semakin terasa cinta dan kasih Tuhan… ALLAH, betapa Dikau maha pengasih lagi maha penyayang…







Cinta ALLAH.

CintaNya bukan sekadar dengan nikmat-nikmat yang diberikan.

Tetapi cintaNya juga terselindung di balik semua ujian dan dugaan yang datang.

Meskipun ternampak duka, pahit dan perit, tetapi di dalamnya terkandung ‘kemanisan’. KEMANISAN IMAN, bagi mereka yang tetap teguh berpegang kepada Tuhan.


Saat diuji, terasa diri terasa tersangat hina. Sangat lemah dan kerdil. Sungguh, akui dan akur akan keagungan kudratNya. Akui akan kebijaksanaanNYA yang mengatur perjalanan semua kehidupan makhluk.


Tiada satu pun yang tertinggal, tiada satu pun yang terlupa, semuanya berada dalam pengawasan dan jagaanNya. Semuanya berada dalam pandangan dan kekuasaaanNya.


Sungguh, ujian bukan bukan tanda DIA membenci, jauh sekali untuk menghina. Berkali kali ku sematkan kalimah ini di dalam hati. Biarlah DIA ingin terus menguji.


Dengan ujian-ujianNya yang datang tanpa henti inilah yang membuatkan mata hati menjadi celik. Membuatkan hati semakin ingin beriman dengan segala takdiranNya.


Air mata yang mengalir, bukanlah bermakna ku menyesali dan meratapi dengan apa yang terjadi. Tetapi air mata ini air mata bahagia.


Air mata yang terasa sangat terharu dengan segala yang telah DIA berikan. Samada pahit atau luka, samada duka mahupun suka, ku ingin menerima semua apa adanya. Dengan tenang hati, dengan lapang dada.


Subhanallah…cintaNya sentiasa bersemi mengelilingi diri, cintaNya sentiasa membasahi seluruh urat nadi. cintaNya tidak pernah berhenti hadir menghiasi jalan hidupku ini.


Sungguh, hati ini terasa sangat bahagia dengan belaian kasih sayang Tuhan yang sangat pengasih. TuhanKu, walau apapun yang telah terjadi, jadikan hamba tetap bersyukur dan bersyukur kepadaMu…


 “Tuhanku, Engkau tidak pernah jemu mencintai, ku amat malu padamu ya Allah… kerana ku seringkali mengkhianati, kerana seringkali tidak menghargai cintaMu pada diri ini…Tuhan, maafkanlah…sungguh, ku ingin mencintaiMu sepenuh hati dan jiwaku… ku ingin setia mencintaiMu hingga ke akhir nafas ini…ALLAH…maafkanlah andai cintaMu masih tidak ku termiliki…”




Semua berlumba-lumba

Mengingini syahid di jalannya

Inginkan sebuah peninggalan yang paling indah

Inginkan warisan yang terindah

Di mana?

Di sana,

Di syurgaNya…




p/s untuk hati:Ya ALLAH, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu akan cinta-Mu, cinta orang yang menyintai-Mu dan amalan yang membawaku kepada cinta-Mu. Ya ALLAH, jadikan cintaku kepada-Mu lebih daripada cintaku kepada diriku sendiri, keluargaku dan air yang dingin” – Hadis Riwayat Tirmidzi, Hakim, Abu Nu’aim & Abu Qaani’ dari Abi Darda’



~Cuma ingin redha-Mu~

: Hikmatul Islam
: 25122011
: 1111am
reade more... Résuméabuiyad

Mommy Loves You, Kei :-*

She is precious.
She is beautiful.
She makes me happy.
She loves me for what I am.
She brings joy into my life.
She teaches me things every day.
She never gets bored of me.
She looks the prettiest to me at all times.
She lived in me.
And now she lives in my heart.
She will forever be mine as long as I am alive.
She is my daughter, Kei. Khanzalica Aprilia.
Mommy loves you so much dearie. Even more than I love myself.
Even when mommy is no longer with you, you shall not forget that mommy will always be the one who loves you the most.
I love you to the moon and back...

Kei dearest
reade more... Résuméabuiyad

MOMS ARE SMARTER THAN DADS


I love what the picture says so much! cant actually say whether I agree with it or not. I just love it, since I am a mom myself. The thing is women are stronger than men, in terms of facing reality :p
reade more... Résuméabuiyad

Malam Tahun Baru

Gak terasa yah udah 31 Desember aja, besok pagi bangun tidur tahunnya udah ganti lagi. Sejujurnya mah ngga ada yang spesial kalo tahunnya ganti, justru makin sadar diri bahwa umur gw berkurang, bahkan hari demi hari. Bisa aja besok hari gw ngga ada di dunia lagi. dan itu juga sih yang paling sering buat gw takut. Beneran kalau dibilang gw ini paranoid sama kematian. Namun gw pernah denger ada cendekiawan bilang, kenapa harus takut sama kematian. Kematian itu sesuatu yang pasti. Hidup itulah yang ngga pasti, apa yang kita punya saat ini bisa aja hilang gak bersisa besok pagi. Kematian itu kan sesungguhnya menjadikan diri kita lebih dekat sama Yang Pencipta, jadi seharusnya kita bahagia dong. Bukannya justru takut.
Ah, mudah mungkin untuk mengangguk angguk saja kalo ada yang nyaranin gw untuk itu. Tapi deep deep down inside, gw sadar sesadar sadarnya bahwa gw belum banyak berbuat baik, bikin pahala. Buat orang tua gw bahagia mungkin. Dan sekarangpun anak gw masih kecil, pernikahan gw masih itungan tahun kecil.Jadi rasanya bakti gw ke nyokap, suami, mertua, bahkan oom dan tante tante gw yang banyaaak sekali ngebantu gw sampai sekarang itu belum cukup. Mana terkadang shalat gw masih plong plong. Itulah yang paling buat gw takut mati; shalat gw kadang ngga 5 waktu. Takut sekali rasanya kalau ngga bisa shalat, rasanya dosa gw ga ketulungan.
Ya Allah, maafin hambamu ini yang terlalu sering pesimis. Haaa, ga boleh mengeluh. Harus semangat. Besok kan udah tahun baru, walaupun gak ada yang istimewa sebenernya, cuma berganti tahun aja, nothing is really special about it. Really.
reade more... Résuméabuiyad

A Letter to Islam: We are women, not things.

I found this definitely worth sharing and encourage everyone (not just Muslim women) to read it and reflect on it. And please read the whole thing before reaching a conclusion or forming an opinion. Responses are also posted on the article, the source of which is given below.

P.S. "Islamic law is on the side of men. That is a fact."

A Letter to Islam: We are women, not things - by Anonymous

Islam is a pure faith, with the Holy text guiding us to live a good life. But that text is now lost under the thinly-veiled abuse of men who have interpreted it to what they want it to mean. Islam no longer exists in its pure form. It has been bastardised in order to wage war on others, and specifically women. Basically, Islam does not exist anymore, except in the hearts of very few people. The ruling majority in Islamic states are not true Muslims. They are corrupt dictators who use and abuse the Holy text to get what they want, including multiple wives, sex and an excuse to abuse the women in their family.

Islamic law is on the side of men. That is a fact.

In order to fight this abuse of The Holy Q’ran, I urge women to stop practising ‘man-made Islam’ until the sin of men is purged. Not subscribing to hijab and Islamic law is a way of saying “no” to the atrocities committed by men on women.
Women who continue to subscribe to these ‘rules’ are oppressing themselves and allowing this to happen.
It is a really sad state of affairs that this has happened to a beautiful religion. My religion. But it is a horrible truth we have to accept.
The facts speak for themselves. Women are not allowed to drive in some places. Women can only go out with a chaperone. Women are forced to cover themselves just because men cannot control their penises. Women are raped and then jailed for extra-marital affairs. Women are beaten and blamed for being ‘disrespectful’. Women are stoned to death for being under suspicion of adultery. Women are forced to marry when they don’t want to. Women bear the scars of what Islam has become.
I was married to a man my family forced me to marry. On our wedding night, he beat me black and blue for not agreeing to the marriage. He beat me for being on the pill because I didn't want to have his children. The last straw was when I went to town without a chaperone and he allowed his brother to rape me.
He has threatened to kill me and my family if I press charges.
Is this Islam? No, it’s not.
I came to South Africa seeking freedom from this oppression, as I have heard South African Muslims do not share the same fate.
You South Africans are lucky. But it does not mean you are safe. Nor does it mean you can ignore the reality of Muslim women abroad. You, as free women, need to stand up for us who cannot speak.
It is a brutal reality Muslim women have to face because of what Islam has become, and women all over the world need to stand up in defiance and say: “No! We will not allow this to happen anymore!”
Discard the veil and let us prevail.

We are women, not things.

I know many will slate me for saying this, and continue to blindly practise what they have been brainwashed by, but this is a truth every Muslim woman has to acknowledge.

Wake up and smell the blood, sweat and tears of every Muslim woman who has to go through this, and then you will realise that Islam – or should I say the bastardisation of Islam – has ruined women.
I beg you.

If you would like to respond to this letter please email ilive@timeslive.co.za

SOURCE: timeslive.co.za
reade more... Résuméabuiyad

Riffat Hassan's "Equal before Allah?"

Hassan, Riffat. "Equal before Allah? Woman-Man Equality in the Islamic Tradition," in Harvard Divinity Bulletin 17/2 (1987). 

Riffat Hassan is a Pakistani-American theologian and scholar on the Quran. She received her PhD from Durham University in Islamic Philosophy in 1968 and has taught in many institutions, including Oklahoma State University and Harvard University. She is currently a professor at the University of Louisville.

In her feminist theological study of women’s position in Islam, Riffat Hassan states that in spite of the fact that early Islam witnessed the involvement of significant women like Aisha and Khadija (the Prophet’s wives) and Rabia al-Basri (an outstanding Sufi woman), Islam has remained a patriarchal domain even until today. Patriarchal figures have traditionally defined for women their roles and status. While Muslim women have historically accepted this until recently, Hassan observes, many of them are now standing up because they realize that Islam is being used to oppress them rather than to liberate them. Comparing Christian and Jewish scriptures to hadith narrations that pertain to women, Hassan finds strong resemblances among the three, the most important of which concerns the subjugation of women. Hassan makes a strong appeal to Muslims to more humane and feminist interpretations of Islam for the sake of a healthier global Muslim community.
reade more... Résuméabuiyad

Hampa dengan Natijah Imtihan?








Assalamualaikum wbr…



Salam ketenangan dan kedamaian buat hati-hati yang merasa gundah.


Salam kesabaran buat hati-hati yang merasa kecewa dan berduka.


Salam kesyukuran buat hati-hati yang sentiasa kuat dan tabah.



Alhamdulillah, result sudah terpapar di portal. Mungkin ada yang tersenyum bangga, tidak kurang ramai juga yang berduka. Begitulah adat mengaji, setiap semester pasti akan ada natijahnya setelah berhempas pulas melalui satu-satu semester pengajian.


Natijah Imtihan.


Pastinya, semua orang mengimpikan natijah yang bagus-bagus sahaja. Semua orang sentiasa mengharapkan keputusan yang baik-baik belaka. Tetapi, sedarilah tidak semua impian dan harapan itu dapat dikabulkan oleh yang Maha Esa.


Terasa hampa dengan result imtihan?


Pertamanya, tanyalah secara jujur dengan diri sendiri. Recheck balik dengan sejujurnya, adakah kita sudah berusaha sehabis daya dan bertawakkal dengan sebenar-benarnya? Mungkin kita sudah berusaha study sungguh-sungguh, tetapi kita kurang berdoa, kita lupa untuk bertawakkal kepadaNya.


Jika sudah ternyata sedemikian, tidak perlu terus kecewa dan bersedih. Marilah kita ubah takdir masa depan dengan USAHA yang lebih kuat dan DOA yang lebih banyak kerana itulah janji Tuhan adalah pasti.


Namun, jika kita dah berusaha dan bertawakkal, kemudian kita masih gagal percayalah yang Allah nak sediakan sesuatu yang lebih baik bagi diri kita. Andai kita telah bersungguh-sungguh berusaha dengan terbaik, tetapi masih juga mendapat natijah yang tidak memuaskan hati, masih juga datang bertamu rasa kecewa di hati maka di sinilah kita mesti beriman dengan takdir.



“Sesungguhnya Kami menciptakan setiap sesuatu menurut Qadar (yang telah ditentukan)” (Al-Qamar:49)




Berimanlah dengan takdir, maka kita akan meredhai dan berserah diri untuk segalanya. Akur akan kebijaksanaan ALLAH yang memberikan natijah yang sedemikian rupa kepada kita.


Janganlah mudah melatah dan memberontak, kerana itu tanda tidak bersyukur.


Jangan mudah berputus asa dan terus-terusan tenggelam dalam kekecewaan, kerana itu juga tanda tidak bersyukur.


Saya sendiri akui merasa sedikit kecewa apabila melihat result kali ini. Terasa hampa tidak dapat mempertahankan kejayaan yang lalu. Tetapi, tidak salah jika kita merasa hampa. Tidak salah kita merasa kecewa kerana itulah lumrah perasaan kita sebagai seorang hamba yang kerdil lagi hina.


Rasa itu ALLAH yang anugerahkan, untuk kita merasainya. Memang pedih, perit dan pahit tetapi di dalamnya itulah terkandung satu kandungan rasa yang cukup ‘manis’, jika kita merasanya dengan rasa ‘hati’.


Rasa hati yang diikat dengan iman dan terarah memikirkan hikmah-hikmahNya. Hati yang sentiasa merenung-renung kekurangan diri lantas ingin terus berusaha memperbaikinya. Hati yang sentiasa ingin bermuhasabah dengan kalam peringatanNya.


Bersabarlah, sesungguhnya kesabaran itu amat baik bagi mereka yang benar-benar dapat bersabar dengan segala ujianNya. Allah sebenarnya ingin memberi kita pahala di atas kesabaran kita yang kecewa dengan keputusan tersebut.



“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batasan” (az-zumar:10)



Sudah menjadi sunnatullah. Ada ketikanya kita berada di atas, dan ada kalanya kitanya kita akan berada di bawah kerana begitulah adat kehidupan ini. Tidak akan ada insan yang selamanya berada di atas, dan tidak akan ada insan yang selamanya dalam kegagalan.


Gagal bukan beerti kita tewas dan kalah. Gagal juga bukan beerti kita telah menyerah dan semakin melemah. Tetapi gagal adalah satu titik juang kita untuk bangkit semula.







Duhai sahabat-sahabatku sekalian.


Pimpinlah hatimu sendiri. Pujuklah hati dengan ayat-ayat cinta Ilahi. Bersabar dan bersyukurlah. Cekalkan hati. Kita perlu meneruskan hidup ini, walau apapun yang telah terjadi.


Akuilah kuasa dan kudrat kita sebagai hamba yang tersangat lemah kudratNya berbanding yang Esa. Sebagai orang yang beriman, yakin dan percayalah, DIA sentiasa memberikan yang terbaik untuk kita. Tiada satupun keburukan, kecuali yang baik-baik sahaja.


Akhir tinta, pandanglah ke belakang sebagai iktibar dan pedoman, teruslah melihat ke hadapan untuk membina impian-impian yang indah di sepanjang jalan kehidupan. Kejayaan pasti akan dapat digenggam, andai diri tidak pernah berputus asa dari rahmat Tuhan.


Bersabarlah dengan semua ini maka kalian akan mendapat pahala dan natijah yang cukup baik di sisiNya. Bersyukurlah di atas segalanya, maka itulah sebaik-baik jalinan iman kepada yang Maha Esa!^^, Wallahu’alam..


p/s: “Sesungguhnya, ‘natijah’ di alam sanalah harus sentiasa pastikan mendapat yang TERBAIK. Kerana natijah di dunia ni hanya sementara, tetapi natijah di sana kekal abadi buat selamanya…”

  

“Ya Allah, perbaikilah agamaku untukku yang mana ia merupakan penjaga perkaraku. Perbaikilah duniaku yang di dalamnya terdapat kehidupanku. Perbaikilah akhiratku untukku yang di dalamnya terdapat tempat kembaliku. Jadikanlah hidupku sebagai tambahan untukku dalam setiap kebaikan, serta jadikanlah matiku sebagai istirehat untukku dari segala keburukan.” (HR Muslim 4897)


  

~sentiasa mendambakan redhaMu Tuhan~

: hikmatul islam
: 20122011
: 10.00pm
reade more... Résuméabuiyad

Islah Diri: "Kasihi Dan Kasihanilah Hati!"








Tilik dan tilik lagi sekeping hati.



Di dalamnya terkandung semua rasa. Sedih, pilu, syahdu. Gembira, bahagia, cinta. Ujub, riak, sombong. Itu cuma sebahagian rasa, tidak terhitung jumlah rasa dan perasaan yang DIA berikan untuk kita.



Positif mahupun negatif, mahmudah mahupun mazmumah. Hakikatnya, di hati itulah tempat utama segala rasa. Bukan di tangan, bukan di kaki tetapi di hati. Ajaibnya hati, anugerah terindah dari ALLAH buat manusia.



Tetapi sayang…



Tidak ramai yang tahu menjaga hati.


Tidak ramai yang tahu menghargai anugerah hati.


Tidak ramai yang tahu mensyukuri sekeping hati.



Mungkin ada yang tahu, tetapi tidak sedar. Mungkin juga ada yang tidak tahu dan tidak sedar juga.



Kesiannya hati...




 
Hati terus sakit, parah, malahan semakin memberat lukanya…hati menjerit-jerit meminta tolong tetapi sayu kerana tuannya menyedari hatinya sakit, tetapi tidak mampu berbuat apa-apa…




Masing-masing punyai hati, tetapi tidak mengenali hati sendiri. Tidak pernah belajar untuk mengenali hatinya. Tidak pernah ingin memeriksa kesihatan ‘hatinya’ setiap hari. Pernahkah kita bertanyakan keadaan hati?



‘Sakitkah’ ia? Jika sakit, apa ubatnya?



‘Resahkah’ ia? Jika resah, apa penawarnya?



‘Lalaikah’ ia? Jika lalai, apa caranya?



please..please...cek hati!






Ibrahim bin Adham berkata:



“Hati orang yang beriman adalah bersih seperti cermin kerana syaitan tidak dapat memperdayakannya dengan sesuatu sebab dia lebih dahulu meihatnya. Tetapi jika sekali dia membuat dosa, ALLAH campakkan ke dalam hatinya satu tompok yang hitam. Jika dia bertaubat, hilanglah warna kehitaman tersebut.



Namun, andai dia kembali berbuat dosa dan tidak bertaubat, timbullah semula tompokan itu sehingga sekalian bahagian hatinya menjadi hitam belaka. Waktu itu, maka tidak ada guna lagi nasihat yang diberikan kepadanya.”






“Tuhanku, jangan biarkan hati kami hitam dan gelap sehingga kami menjadi buta dari melihat kebenaranMu…”




Orang yang sentiasa ‘memeriksa’ hatinya sendiri di setiap saat dan ketika maka dia sentiasa memastikan hatinya ‘bersih’, suci, tulus ikhlas hanya kerana ALLAH. Itu yang paling utama. Tindakannya, perlakuannya, akhlak mahupun peribadinya akan sentiasa terarah kepada jalan kebaikan kerana iman di hatinya sentiasa mengingatkan bahawa dia cuma hamba ALLAH, yang diciptakan untuk beribadat semata-mata keranaNya.



Hati yang suci, akan sentiasa takutkan Ilahi. Takut andai hatinya menduakan Ilahi. Takut, andai hati terpesong dari menyembah Ilahi. Bimbang andai pegangan aqidah ‘terpesong’ tanpa disedari.



Hati yang suci, ia akan tetap tenang berada dalam jagaan ar-rahman. Hati yang suci, ia sentiasa mengikhlaskan segalanya-galanya demi meraih redha Tuhan. Ia akan sentiasa mengisinya dengan sifat-sifat mahmudah dan menentang sifat-sifat mazmumah.



Kerana hati, manusia bisa menjadi baik. Kerana hati, manusia juga bisa berubah menjadi jahat.



Berkuasanya hati. Hebatnya hati. Dapat mengubah dan membentuk peribadi dan akhlak diri.



Rasulullah saw bersabda:


“Tidak lurus iman seorang hamba hingga lurus hatinya terlebih dahulu”




Kerana di hati itulah, letaknya iman. Hati yang tidak dikemudi oleh pegangan iman yang ampuh, ia akan sangat mudah tersasar. Sangat mudah menjadi rapuh dan goyah. Mudah juga digoda dan terjerumus di dalam perangkap syaitan.



Di hati itulah jua, kita harus menyedarkan diri tentang hakikat diri. Hakikat diri kita yang cuma sebagai hamba Ilahi. Yang cuma hamba-NYA yang abdi. Yang akan pulang kembali ke negeri abadi.




Di hati itulah, bersemi semaian iman

Di hati itulah, terbina keyakinan kepada Tuhan

Di hati itulah, yang menerbitkan rasa takut dan gerun

dengan pelbagai ayat peringatan

di hati itulah, terbit rasa keinsafan dan kehambaan





Duhai temanku sehati dan seiman denganku…



Sesungguhnya hati, sudah fitrah sifatnya berbolak balik. Tidak tetap, mudah berubah-ubah.



Oleh kerana itu…sentiasalah mengislahkan hatimu, agar ia tidak tempang dari jalan Tuhan. Agar ia tidak berlubang-lubang dengan panahan maksiat yang kita lakukan. Agar ia tidak menjadi hitam dengan dosa-dosa yang kita kerjakan.



Sentiasalah berdoa meminta nur menyinari hatimu, agar ia terus berjalan di atas petunjuk Tuhan. Sentiasalah memenuhi ia dengan peringatan kalimah toyyibah dan zikrullah, agar hati itu tetap tenang dalam jagaan Tuhan.



Di antara doa yang terbaik yang boleh diamalkan untuk menetapkan hati;


“Wahai Tuhan yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas landasan agamaMu dan berbuat taat kepadaMu”



“(Mereka berdoa dengan berkata): “wahai TUHAN kami, janganlah Engkau memesongkan hati kami sesudah Engkau memberi petunjuk kepada kami dan kurniakanlah kepada kami limpah rahmat dari sisiMu, sesungguhnya Engkau jualah Tuhan yang melimpah-limpah pemberiannya” (surah al-imran: 8)




p/s: Akhir kalam, mujahadahlah menjaga hati, harus cermat dan teliti, harus sentiasa berhati-hati. Jika tidak, merugilah diri, meranalah hati. Kasihi dan kasihanilah hatimu sendiri. Jom jaga hati, sentiasa pastikan ia sentiasa teguh mencintai Ilahi! :')






Sukarnya menjaga hati…

 Jika hati tidak berpesan, terus merugilah diri

 Jika hati tidak mengingatkan, terus alpalah diri
 Jika hati tidak mengejutkan, terus lalailah diri

Semua letaknya di hati
Kemudilah hatimu sendiri 
Bimbinglah hati mengikut panduan aqidah dan syariat
Penuhilah ia dengan sinar keimanan
Isilah ia dengan sentiasa mengingati Tuhan
Agar hatimu tidak sepi dan mati
Dan tidak menjadi orang yang rugi…



~Cuma ingin redhaMu Tuhan~

: hikmatul islam
: 17122011
: 05.00 pm

reade more... Résuméabuiyad