Pages

SEORANG M DARI SUMATERA

Assalamualaikum, 

Postingan lewat tengah malem lagi nih. Mata saya betul'' ngga mau diajak tidur, hawa ngantuknya pun ngga ada. Saya pikir, ah ngeblog aja lah, berhubung memang lagi keinget seorang kenalan baru.

Sebut aja namanya M, perempuan berumur 27 tahun. Saya kenal dia Senin lalu, terakhir bertemu dan ngobrol panjang lebar pun Selasa lalu. Jadi sebenernya kami berdua memang bukan teman baik, apalagi sahabat atau teman sekolah. Rambutnya panjang dan lurus, badannya lebih kecil dari saya dan lebih kurus pastinya, jalannya cepat, dan kerjanya juga cepat.  M itu seorang kenalan yang berhasil bikin saya mikir tentang perjuangan menjadi orang dan kemandirian luar biasa.

Senin lalu saat saya baru beberapa menit sampai di lokasi penting urusan pekerjaan, dia muncul. Ngga butuh waktu lama kami klop, obrol sana sini, blablabla dan memang dia salah satu orang yang mampu memperbaiki beberapa dari isi otak saya hanya dalam waktu kurang dari dua hari. 

M ini lulusan fakultas Psikologi di USU, dia anak ke-6 dari tujuh bersaudara. Ayah ibunya PNS, dan enam dari tujuh anak mereka semua sarjana dan sudah bekerja, hanya anak terakhirnya yang masih kuliah dia USU pula. Empat dari enam anaknya adalah PNS juga, dan yang tertua sedang mengambil program S-3 di Australia dan dibiayai oleh Instansi tempat kerjanya. Orangtuanya benar2 berhasil. Anak-anaknya jadi orang, istilahnya begitu. 

Saya terkagum'' mendengar celotehan temen baru saya si M itu. Sukses semua, tidak hanya dalam bentuk pendidikan, tapi dari karakter M yang saya tangkap itu, dia amat positif, periang, efisien waktu, dan optimistis. Di hari kedua kami janjian naik kereta dari Stasiun Blok M hingga tempat tujuan, begitu juga pulang dari tujuan kami. Dia anak rantau yang pernah besar di Aceh, di Jakarta, dan bekerja di Batam. Walaupun M adalah seorang Non-Muslim, dialah orang yang dua kali mengingatkan saya untuk solat dulu sebelum pulang naik kereta karena sudah adzan. Dalam hati, wah dia amat toleran. Perawakannya memang terlihat kalo M asli Sumatera Utara, namun dari gaya bahasa dan nama depannya, sama sekali tidak. 

Kata2 terakhir yang dia ucapin ke saya setelah kami turun dari kereta secara angkot yang mau kami ambil berbeda nomor, dia bilang
 “Mbak, apapun hasilnya tetap bersyukur yah.”
Alhamdulillah Allah mempertemukan saya dengan M itu, semoga saya bisa ketemu dia lagi, entah kapan dan dimanapun. 

reade more... Résuméabuiyad

ANOTHER HEARTBREAK

Doesn't it make every mom’s heart breaks when her loved one is not feeling too well.
Though it’s only a common cold or cough or runny nose, it just does it to me.

Arriving after a long day being somewhere else but home, when I finally got to see my baby, she was asleep. I was dying to see her face when I opened the door. 

When she woke up, she started showing her moody behaviors, and she was just looking ill.  She refused to stop crying and whining and wanting me to carry her around. She cried and cried, and then didn't want to eat anything except ice cream.



Oh my dear, she knew she was having cough and runny nose but still insisted on having her favorite sponge bob ice-cream. And she was okay after that. 

There are times when I want to be home all the time, but as I am being logical I don’t think it’s possible. 
I love you my dear Kei, I’ve  always been in love with you.
reade more... Résuméabuiyad

RUMITNYA TEST PSIKOLOGI

Assalamualaikum, 

Hari ini merupakan hari pengurasan energi otak saya, padahal otak saya udah mini begini masih diperas juga, hheheee. Gapapa, kembali lagi pada hasrat menggenggam berlian guna pendidikan buntutku itu. 

Sebenernya, saya kelelahan sehabis menghabiskan ratusan, mungkin hampir seribu soal-soal psikologi tadi pagi, yang dimulai dari jam 8 lebih sedikit dan selesai jam 4 lewat. Ah, rasanya bagaimana ya sesaat setelah diperbolehkan berdiri dari bangku yang nempel sama saya selama hampir 8 jam itu. Awalnya, saya ngga berpikir akan sebanyak itu karena perkiraan saya mungkin akan dibarengi dengan sesi wawancara, tapi ternyata nggak. 

Wawancara dijadwalkan esok siang untuk urutan nomor saya. Dan tadi, saya beneran berkutat dengan gambar-gambar mencocokkan pola, lalu bangun ruang yang diputar'', terus potongan'' bentuk yang jika disatukan akan jadi bentuk apa, berlanjut dengan tes kepribadian yang pilihannya ngga ada salah atau benar namun yang mana yang lebih dekat dengan pribadi saya, lalu 100 soal pilihan dari sangat setuju sampai tidak setuju tentang bermacam hal. Terus memilih satu kata dari lima pilihan yang tidak masuk dalam kelompok, sesi selanjutnya mengarang bebas tentang harapan akan karir saya di lembaga tersebut, terus menggambar manusia yang sedang melakukan aktifitas, lalu meneruskan 8 pola menjadi gambar berarti (tes wartegg), lalu menghafal 5 kelompok kata yang masing'' juga terdiri dari 5 kata selama 3 menit, setelah itu dikasih soal tebakan tentang kata'' yang dihafal sebelumnya. 

Jam 12 lebih dikit, kami diperbolehkan imasho (istirahat, makan, shalat) selama 30 menit. Pas masuk ruangan lagi, si bapak pun membagikan soal'' kepribadian (lagi), lalu tes koran dimana kita terus menghitung angka secara turun menurun non-stop selama kurang lebih 45 menit dimana saat disuruh beri garis harus digaris di angka yang sedang kita tulis, lalu dikasih kuesioner tentang visi misi tujuan lembaga itu dan tetek bengek lain yang membuktikan kalo kita mengerti dan memiliki motivasi dan kemampuan di bidang tersebut. 
Weitsss.. lama kan. Hehheehe.

Nah untuk ini jugalah semoga mereka yang masih memicingkan mata mengenai profesi PNS bisa ngerasain bahwa sekarang sejak reformasi birokrasi digalakkan, menjadi PNS adalah sebuah usaha keras dengan persaingan yang berat. Memang ada segelinti oknum diluar sana, tapi biarlah yang penting kami kami yang berpeluh asa demi mendapatkan posisi sebagai pembantu negara punya niat baik, amin :-)

reade more... Résuméabuiyad

PERTANYAAN DAN JAWABAN DALAM WAWANCARA KERJA

Assalamualaikum... Pagi semuanya. good morning great people out there.
I'm actually airing this live from my bedroom here in Jakarta. Weleh, mulai males nih ngomong londo pagi ini.

Mumet belajar gambar buat besok, mata juga berat ngapalin jawaban'' yang ngga norak juga untuk besok. 
Alhamdulillah saya dipanggil untuk test tahap ketiga di salah satu kementerian besok pagi, puji syukur pada Yang Maha Baik karena saya masih diberi kesempatan (lagi) untuk menunjukkan kalo saya masih mampu, hehehe walopun kadang nggak pede ngeliat angka timbangan apalagi umur saya yang bentar lagi nambah satu, heheeh. Kejar''an sama umur demi mencari nafkah plus segenggam berlian guna dijual lagi buat beli susu anak, ehhehe *bercanda-doang*

Kemarin saya sempat baca'' tentang itu kementerian, lalu sempat juga lihat kalo antusiasme orang kita untuk jadi PNS itu besar banget. And apparently I'm one of them you know :p

Nah, walopun begitu, masih banyak juga pandangan miring tentang imej PNS. Jujur aja ya, tanpa perlu saya babibu disini tentang bagaimana pula imej pNS negatif itu, saya mah sebodo teuing lah. Buat saya, jadi seorang ibu (tunggal), mencari nafkah untuk anak semata wayang saya itu wajib, bener'' wajib, karena dia kan amanah, masa saya telantarkan begitu saja.
Daaaan, dengan menjadi PNS saya masih punya banyak waktu untuk anak saya, selain karena jaminan masa depan saya dan dia. Titik.

Nah saya sempet berkutat dengan soal'' wawancara yang biasanya keluar nih, beberapa di antaranya :

1. Ceritakan tentang diri Anda?
Jangan terlalu banyak bicara tentang hobi maupun dimana kita besar dulu, tapi katakan dua sampai lima kalimat pendek yang mencakup kelebihan'' Anda terutama kualitas untuk posisi tersebut.
2. Kenapa Anda ingin bekerja di perusahaan ini?
Sebutkan bahwa reputasi perusahaan tersebut baik dan contoh''nya, tambahkan dengan kualifikasi yang dibutuhkan dalam pekerjaan itu dan kaitkan dengan kemampuan dan pengalaman Anda.
3. Apa kelebihan yang Anda miliki?
Sekali lagi, tekankan pada kualitas'' krusial untuk posisi pekerjaan yang dilamar.
4. Apa kelemahan Anda?
Analisa dulu kualitas apa yang dibutuhkan untuk posisi yang anda lamar. Jadi jawaban atas kelemahan kita sebaiknya adalah hal'' atau kemampuan'' yang tidak terlalu dibutuhkan oleh seseorang yang memiliki posisi tersebut. Atau pikirkan tentang kelemahan anda di masa lalu dan cara anda memperbaikinya atau setidaknya menjadi lebih bagus di bidang itu. 
5. Apakah Anda lebih suka bekerja sendiri atau dalam tim?
Katakan kalo Anda mampu bekerja dalam kedua situasinya, dan hal'' baik yang bisa didapat dari dua cara kerja tersebut. Namun, jika harus memilih, jawablah anda suka bekerja dalam tim karena rasa kebersamaannya itu. 
6. Bagaiman Anda mengatasi stres?
Kalo saya mungkin akan bilang, stres justru dapat memacu saya untuk bekerja lebih efisien dan efektif. Hehehe
7. Apa yang Anda ketahui tentang perusahaan ini?
Jangan pernah lupa untuk mencari tahu tentang latar belakang, visi misi, dan tujuan dari perusahaan tersebut. Juga tentang berita terbaru yang dilakukan oleh perusahaan itu.
8. Apa target karir anda?
Jangan membahas keinginan anda untuk sekolah lagi atau menikah dan punya anak. Jangan membahas hal'' yang tidak relevan dengan posisi pekerjaan yang dilamar. Cari jawaban yang berhubungan dengan posisi tersebut, misalnya :  target saya adalah dapat bekerja di tempat dimana saya bisa terus belajar, mendapat tanggung jawab lebih besar, dan memberikan kontribusi penting semampu saya. 

9. Bagaimana imej PNS sekarang?
Kalo untuk ini waktu saya ditanyakan beberapa waktu lalu, saya tidak memulai dengan hal'' negatif, namun langsung tertuju pada pencapaian'' apa yang para PNS sudah hasilkan beberapa tahun terakhir. 
10. Mengapa kami harus memilih anda dan bukan kandidat lain?
Berikan jawaban yang mencakup kualitas'' anda yang dibutuhkan oleh posisi kerja yang anda lamar.

Kekonsistenan jawaban kita yang pasti dilihat, apa kita percaya diri atau tidak, mengetuk pintu sebelum masuk, jangan duduk kalo belum disuruh duduk, jabat tangan sebelum dan sesudah, dan ucapkan terima kasih setelah wawancara. Eh jangan lupa, siapkan satu dua pertanyaan mengenai organisasi itu, namun jangan mengenai hal'' sensitif seperti gaji atau cuti atau tunjangan, bisa dicoret sebagai kandidat ntar, :-p.

Wuih, semoga saja berguna yah..Insya Allah jika rejeki pasti anda akan dapat pekerjaan idaman anda, berdoa dan berusaha dan yakin. Saat ini saya pun masih dalam proses edit mengedit hafal menghafal jawaban di atas :-)


reade more... Résuméabuiyad

Review of UN Press Conference

If this is your first time here, I recommend starting from the conclusion page.

Before examining the findings of the full UN report published recently, I thought it would be interesting to review the press conference that accompanied it, which provides some interesting information.


The most interesting findings:

16:00 - While probably not too relevant anymore, Sellstrom makes a very significant statement distancing himself from the "trajectory intersection" theory, saying "The flight paths do not seem to meet as may be indicated in the report", and adds that a range of 2km for the UMLACA is "a fair guess".

9:30 and 17:10 - In these two questions Sellstrom is asked about the sarin's quality, referencing his early statement that hinted at high-quality sarin (which was of course interpreted to imply regime culpability). He seems to avoid the first question (9:30) by addressing only the recent incidents where samples were taken from blood and not from soil. The second question (17:10) is more direct, prompting the interesting and evasive response: “I tried to make some comment on the quality of sarin and I compared it to my experience in Iraq”, which seems like an attempt to downplay the original statement and undo its effect.

41:00 - Probably the most interesting finding. Here the panel is asked whether the munitions reported by Syria to the OPCW were related to those used in Ghouta. The response:
"I could say 'No Comment', but I will give you an answer: Not really, there’s no information that sheds light on what happened in Ghouta”.
To understand the significance of this statement it should be explained that the information provided by Syria to the OPCW is confidential and cannot be shared. Sellstrom therefore cannot answer the question directly, but his response heavily hints that UMLACAs were not reported as a Syrian chemical weapon, which is in line with the analysis that it is a repurposed incendiary rocket. Of course, other explanations are also plausible, such as the government secretly destroying a stockpile of chemical UMLACAs to avoid it being associated with the attack.

Overall, it is hard to miss the difference in attitude during this press conference compared to the spirit of the interim report. While in September the message was along the lines of "We're not allowed to tell you , but we all know who did it", the team is now much more cautious, clearly stating that the evidence is insufficient to implicate either side (39:00), and there is no "information that will stand in court" (43:30).

Did I miss anything? Please share your evidence and analysis and help improve the conclusions.
reade more... Résuméabuiyad

FOR TODAY...

We are born alone, we will also die alone.

Sometimes I feel curious about what other people are like and how they treat others and whether they also do bad things like I do.  A lot of times people’s bad behaviors make me feel like talking to them about it and sometimes yelling at them. My bad. Other times, I feel bad about others who, sadly, intentionally be a source of pain to others.

But when we think again. We’re only one tiny human being in this tremendously enormous planet. In Indonesia itself, i am just one in more than two hundred million people! Imagine that. One person like has no right to judge what others are like. Neither does everyone else. 

Every person has his own book of deeds; the good ones and the bad ones.Won’t it be better for me to make my good deed book filled in with loads of good actions rather than adding notes in the other book. You see what I mean. Stop judging others, because we are no judge here. Let alone the Greatest be the Ultimate Judge later on. Again, we're born alone and die alone, mind our own business :-)
reade more... Résuméabuiyad

MY WORDLY JOY

Assalamualaikum, 

This one is gonna be more in depth, so you’d better be prepared to boo me, :-)

Dear love, 
Before I decided to drop some lines on my lappy tonight, I was paying attention to what you said and murmured, and looking at every single action you did. That was not all. Then you curled toward me and started cuddling and hugged me, and that was it. I was suddenly moved.  I regretted the number of times I get upset with you, but you always come and say “you’re angry” and then put your arms around my neck and start looking sad and wait for me to rub your back and kiss your cheeks.

My mind wandered way to the past, way back. It was too far I guess, and there were those “what if” questions in my head. At exactly the same moment I felt the warmth of your messy hair near my cheeks and your heavy breathing because of the flu you’re having. 

The thing is, if there had been other options that were better than the one I picked out, and also still considering you again and again on the top of the priority list, I would’ve chosen one. But there weren’t, and I’m sure about it. However, sometimes I still feel that I’m the one who should be blamed for you being like you are now, even though the logic part of my brain insists that it’s not only me who was being such a fool at that time.

Dear love, no matter what in the world has happened to us and what’s coming ahead, you are and will always be the center of my worldy joy, my love to you goes straight to the moon and back whether I am around you or not. Your name is always in my prayers since I know Allah takes care of you better than I can.

reade more... Résuméabuiyad

AKAR KEBODOHAN DAN AKIBATNYA

Assalamualaikum semuanya, semoga keberkahan selalu menyertai kita semua.

Beberapa waktu lalu, saya dan mama sempat diajak ikutan oleh keluarga besar untuk ziarah ke makam para wali. Kalo ngga salah, di daerah Jawa dan menghabiskan sekitar lima-enam harian disana. Rencana awalnya sih untuk ziarah, saya tekankan lagi sekali lagi : ZIARAH.

Sayangnya, saya ngga tertarik, karena saya takut ujung2nya malah jadi jalan menuju kemusyrikan. Sorry to say nih, mohon maaf untuk para pembaca blog saya yang memang sering ziarah ke makam para wali tersebut. Saya menghormati para Wali dan pembesar Agama Islam, namun saya tidak menganggap mereka itu Tuhan.

Banyak cerita, informasi televisi, maupun warta tulisan, yang menjabarkan kebiasaan para pengunjung makam2 ini. Dan sayangnya pula, di kebanyakan makam2 tersebut, justru ada semacam tempat shalat yang diletakkan di dalam pekuburannya. Sedangkan Allah pernah berfirman bahwa meminta dan memohon pada jasad/arwah si mayit hukumnya haram. Berdoa dan meminta hanya kepada Sang Khalik. Toh makam-pun tidak boleh ditinggikan, hukumnya haram, siapapun si Mayit semasa hidupnya dia tetap manusia.

Kalo saya coba pakai logika sendiri nih, para wali itu intinya adalah manusia biasa, bukan Tuhan. Nabi Besar Muhammad SAW Rasul tercinta Allah SWT aja pun manusia biasa, yang saat sebelum meninggal-pun merasakan sakitnya sakaratul maut. Rasulullah SAW memohon pada Allah, bukan meNuhankan dirinya, namun kenapa banyak dari umat kita sekarang justru meminta pada makam para wali tersebut? Saya bingung. Apa para wali ini bisa mengabulkan permintaan manusia? Apa para wali tersebut Tuhan? Apakah posisi para wali tersebut bisa dibilang lebih istimewa dari Nabi Besar Muhammad SAW?

Sedihnya lagi, ada juga dari para umat kita yang terus menerus menganggap bahwa rejeki itu datangnya dari manusia. Satu program televisi pernah menayangkan kebiasaan masyarakat di daerah C. Setiap tahunnya, para keluarga keraton disana berkunjung/berziarah ke makam para pembesar agama, lalu di luar pekuburan itu sudah menanti masyarakat yang antri untuk memegang jas/baju yang dipakai sang Pangeran, atau sekedar meminum bekas kopi yang juga sudah diminum oleh keluarga keraton, atau memakan sisa makanan/lauk/nasi para keluarga keraton tersebut, dan dalih mereka atas perlakuan seperti ini adalah : Agar kebagian rejeki. Naudzubillah. Rejeki itu datangnya dari Ar Rozaq sang Maha Pemberi Rejeki, meminta dan memohonnya bukankah seharusnya pada Yang Paling Pemurah?

Inilah yang disayangkan. Banyak dari umat kita yang terlalu malas untuk mengkaji Al-Qur'an dan Hadist lebih dalam agar lebih mengerti makna dan apa yang benar. Keengganan umat kita yang kayak begini yang membuat mereka mudah dibodohi dan dirasuki oleh akidah'' dan perintah'' nggak jelas datangnya dari mana. Mereka ngga bisa membedakan mana yang benar dan salah. Umat islam hanya menyembah Allah, bukan yang lain. Titik.

Kebiasaan menganggap seorang tokoh agama sebagai figur yang harus dicintai berlebihan, diagungkan, dimintai doa dan permohonan, bahkan hari kelahiran dan kematiannya pun dirayakan. Bukannya sama seperti kita menganggap orang itu Tuhan?

Rasulullah pernah bersabda, Kebodohan itu salah satu pintu menuju Neraka. Karena dengan menjadi bodoh, kita semakin mudah terpengaruh apa kata orang lain (yang belum tentu benar), apa yang diperbuat kebanyakan orang lain (yang belum tentu baik/benar).

Semoga kita semua semakin diberikan ilmu yang bermanfaat agar kita tak terjerumus ke dalam perbuatan dosa.
[Surah Al-Anam (6) ayat 153]
1874 – أَخْبَرَنَا أَبُو مُصْعَبٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا مَالِكٌ؛ أَنَّهُ بَلَغَهُ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: تَرَكْتُ فِيكُمْ أَمْرَيْنِ، لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا: كِتَابَ اللهِ , وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ صَلى الله عَلَيه وَسَلم.
… Rasulallohi alaihi wasallam bersabda:”Aku telah tinggalkan dalam kalian dua perkara, kalian tidak akan tersesat selagi berpegang teguh pada keduanya: Kitab Allah (Al-Qur'an) dan sunnah NabiNya sholallohi ‘alaihi wasalam.[Hadist Riwayat Malik]
reade more... Résuméabuiyad

MENINGGALNYA MITA DIRAN KARENA KERJA LEMBUR

Assalamualaikum.

Pagi ini saya cuma mau ikut ngucapin Innalillahi wainalillahi rojiun.. Apapun yang datangnya dari Allah pasti kembali ke Allah juga. Semoga amal baiknya diterima amin :)

Saya ikut berbelasungkawa atas meninggalnya Mbak Mita Diran, seorang copywriter yang diduga meninggal karena kelelahan setelah bekerja non-stop 30 jam lebih, dari berita yang saya baca beberapa saat sebelum meninggal, Mbak Mita meninggal saat sedang makan malam sekitar jam 11-an malam sama temen''nya, dan tiba'' pingsan, lalu dibawa ke RS Pertamina, dan jantungnya sempat berhenti berdetak jadi harus ditempatkan di ICU beberapa jam lamanya. 

Tragis, karena cintanya pada kerjaannya sampai ngga ngerasa badannya lemas lemah gak bertenaga, nggak tidur lho. Pernah ada yang bilang kalo tidak makan tidak minum manusia mungkin lebih bisa tahan, tapi kalo udah ngga tidur seharian itu riskan. Saya pernah merasakan ngga tidur malam, menahan kantuk karena ada kerjaan terjemahan yang udah due kurang lebih dari jam 7 malam ketemu jam 10 pagi itu aja udah bikin saya pusing dan lemes banget.

reade more... Résuméabuiyad

IS BELCUBES / LAUGHING COW CHEESE HALAL or HARAM

Assalamualaikum..

There is this one thing i started feeling unsure about. It all began when I was about to give Kei her belcubes cheese snacks or more familiarly known as laughing cow cheese. And did you know that in Indonesia some people call it keju sapi ceria? LOL.

This product is widely known in the UK, Canada, and Europe, but not necessarily in the US. There are there different flavors in the every package I have at home, unless you purchase the plain flavored only. I took one first without thinking about what flavor it was. Kei had her first one while I was reading through the ingredients and details all over the package.  I think it’s a French product. There is no Halal from MUI Indonesia stamp on any of the packages. The blue one is plain cheese flavor, the kind of peach colored one says ham, and the orange one is tomato flavored cheese. Kei had the ham flavored cheese, and then three other cubes.

I suddenly thought whether it was halal or not, especially the ham flavored one. So i decided to start googling about it, but there is various information. Some halal certification bodies in different counties say it is halal, but this product isn't listed on Indonesian Halal Certification Body (MUI). It really is confusing. I guess I need to discard the ham flavored cheese cubes, fearing that Kei could just open the fridge and eat all of them. 

Oh yeah one interesting I found out. Kei’s new glasses her dad bought her the other day are in the fridge! I asked her to take them out and put them somewhere else, but she refused to do so. She preferred the fridge to be the best place for her pink glasses. Oh my. So when you open our fridge here, you can find eyeglasses among the regular stuff you can find in a fridge, haha.

Still, I have not enough information abut whether this product is halal or not, therefore I think it's better to avoid it for the mean time.
reade more... Résuméabuiyad

Hexamine is not the Smoking Gun

If this is your first time here, I recommend starting from the conclusion page.

In his recent analysis, Dan Kaszeta provides some interesting chemical analysis of the recent UN report, and also suggests Hexamine could be the smoking gun of the Ghouta attack, going so far as describing it as "very damning evidence of government culpability".

The reasoning could be summarized as follows:
  1. Hexamine was reported by the OPCW as part of the Syrian chemical program. This implies it had a purpose in the program, rather than being used for explosives manufacturing etc.
  2. Hexamine can be used to bind the HF generated during the sarin binary process.
  3. No one else is known to use Hexamine for this purpose.
  4. Hexamine was found in multiple samples taken by the UN in Ghouta (both Zamalka and Moadamiyah).
  5. It is unlikely the opposition will choose the same HF binding chemical as the government, implying government culpability.
I believe there is a much more plausible explanation for these findings:
  1. As Dan notes, the standard chemical for binding HF in the sarin binary process is isopropylamine. It was used by the US for this purpose, it was declared by the OPCW (in the same report), and it was ordered by Al-Nusra in Turkey. There is no reason to believe Syria decided to replace it with Hexamine.
  2. So why was it part of Syria's chemical program? This is easily explained when remembering Syria produced not only sarin, but also mustard gas. Hexamine is a well-known stabilizer for mustard gas, discovered in 1945 and adopted by the US Army's Chemical Warfare Service.
  3. Which now requires us to explain the Hexamine findings in the field. These are not surprising given the many uses and high accessibility of Hexamine. Specifically of interest are its uses in explosives (which were used to disperse the sarin) and as heating tablets for camping stoves, which are probably widely used in these neighborhoods under siege.
    This conclusion is further strengthened when considering that (a) Hexamine was reported in several samples that did not contain any indications of sarin, and (b) some samples contained other explosive-related chemicals such as TNT and trinitro triazine.

Update

Dan Kaszeta has referred me to this US Army publication, which states on page II-38 that "a small amount of degradation occurs when stored in steel ton containers for over 50 years". It should be noted this refers to the pure form of mustard gas (HD), which is different than the Levinstein Mustard (H) mentioned in the patent above (70% purity). Dan claims H is an obsolete agent, and since "pure HD is quite stable on its own", Hexamine could not be a mustard gas stabilizer, as previously claimed.

This is an important correction which requires revisiting the analysis.

First, we should confirm that Syria indeed stores HD and not H. There is no direct evidence that this is the case, but given that Iraq's inferior program reached purity levels of 90-95%, it is fair to assume Syria does have HD.

Second, we need to confirm that HD does not require stabilizers. The above US Army publication seems to imply it doesn't, but this one states "The stability of Levinstein mustard which has been purified by various methods is also improved by the addition of 1 per cent hexamine" (p. 42), and this patent discusses methods of stabilizing HD, stating "mustard gas thus purified still corrodes steel containers and the corrosion rate is fairly rapid at temperatures in the range of 110F. to 150F". Additionally, when considering that "pure" HD is actually only 96% pure, it makes sense that while it should degrade slower it might still need some stabilization.

Trying to settle this discrepancy I looked into the sources of the first publication and found the most significant one to be this research, which I could not find in full. However, according to its summary it is based on samples taken from US stockpiles held for 50 years. Obviously, these stocks were intended for long-term storage, which according to the other sources contain stabilizers. 

So apparently, the low degradation findings refer to the actual final product (containing Hexamine), and not the hypothetical chemical. 

While investigating this issue, I also found this interesting quote (here): 
"Regardless of the exact reasons for the instability of Levinstein mustard, the problem is fully recognized and is extremely serious during time of war and national emergency when it becomes necessary to build up a very great strategic reserve of this chemical warfare agent in contemplation of the fact that chemical warfare may, at any time, be resorted to."
This brings up another option: That the Hexamine in Syria's stockpile was intended for emergency production of large amounts of H. Since HD's advantage over H is in storage and not in battlefield use, this is a very plausible scenario.

Finally, Dan's response still fails to explain why Hexamine was found in the sarin-negative samples.

As a more general claim: Hexamine seems to have multiple uses in chemical warfare and multiple reasons to be found in the field samples (see many more here). Correlating the two is impossible before meticulously striking off all the alternative causes.

Conclusion: The Hexamine findings in the impact sites are not indicative of Syrian government culpability as they are not reliably linked to the Hexamine from Syria's chemical stockpiles.

Did I miss anything? Please share your evidence and analysis and help improve the conclusions.
reade more... Résuméabuiyad

FOR TODAY...

Assalamualaikum dear readers. 

Good morning, and Alhamdulillah it rained before bedtime last night, so it has resulted in a very cool and bright Sunday Morning here around my neighborhoods.

Yesterday was another opportunity of my daughter meeting her dad, and I do hope kei will be able to recall what he is like in the future when something like this is done over and over. I mean, I am not a cruel person, Kei deserves to get the most essential things in her life; both of her parents. 

However, the amount of time she spent with him was too little, she barely talked much and I don't think it was enough to build a relationship and trust between a parent and a child. Hopefully there will be other times when she all by herself can enjoy being a daddy's little girl.
reade more... Résuméabuiyad

TANAHNYA SI ABANG

Assalamualaikum...

Kunjungan ke tanah abang dimulai lagi pagi tadi, hanya kami bertiga : Saya, Mama, dan Kei pastinya. Kenapa ke tanah abang? 
Ya tentunya dengan beberapa alesan yang sudah jelas : Harga barang disana amat terjangkau. Bayangkan aja, biasanya saya beli Batik di ITC ITC-an saja harganya harus seratusan ribu, kalo di tanah abang saya bisa dapet batik bagus dengan harga 45 ribu saja sodara-sodara. Piyama batik dua pieces untuk kei hanya dua puluh ribu, daster tidur tangan panjang pun 20 ribu, daster kei hanya sepuluh ribu aja, murmer sekali bukan.

Lalu, kalo dari area tempat tinggal kami yang di kebun jeruk, kami cuma harus naik angkot satu kali : M-11, dengan ongkos empat ribuan, dan waktunya palingan empat puluh menit paling lama, kalo ngga kena macet di daerah Kampus Binus dan palmerah malah bisa kurang dari setengah jam.

Yang kurang menyenangkan kalo kesitu cuma tempat makannya aja yang agak susah dicari. Maksud saya, tempat makan yang bersih dan ngga deket area'' berbau begitu. Pilihannya ya biasanya makan di rumah dulu atau kalo memang amat sangat lapar, terpaksa makan sambil megap-megap menghirup oksigennya dijarang-jarangin, ('__'')

Kunjungan hari ini sempet ngagetin saya karna ada insiden tas belanjaan baju kei dan naresh ketinggalan di satu toko, alhamdulillah ibu penjaga toko itu jujur, jadi pas kembali ke tokonya barangnya disimpan dan dikembalikan ke saya. Makasih ya Bu, semoga berkah. Ada juga insiden badan saya didorong dari belakang sama perempuan bergembol tas ransel gede di punggungnya yang sampe bikin saya dengan khilafnya mengucap : "Biasa aja dong jalannya." eh itu orang nengok, sebodo teuing lah, jadi manusia kok ga bisa sabar dan toleran liat anak kecil rewel. Ada pula insiden ibu hamil di minimarket yang bikin saya menelan ludah. Sabar sabar, semoga itu para penjaga minimarketnya punya hati yang sabar dibegituin, hehehe.

Sebelum pulang, karena kepegalan tangan saya gendong kei yang masih pakai jurus tidur pas pulang dan berangkat, saya sama nyokap sempetin minum es dawet dulu, yang ajaibnya dibandrol sepuluh ribu per gelas boooow. Pake gula merk tropicana slim apa yah??




reade more... Résuméabuiyad

KEBUN JERUK - GROGOL

Assalamualaikum, selamat malam menjelang tengah malam ini. Kafein setelah jam sembilan malam memang bagaimana begitu, hiks.

Semalam lagi, Kei minta untuk tidur sama omanya, kemarin malam memang dia bobo sama saya lagi, sayangnya ada insiden dia mengigau di pagi hari, sampai'' keluar dari kamar minta ganti channel televisi, dengan mata sedikit merem. Wah pikir saya, pasti ada yang godain dia sampai nangis siang kemaren. 

Insiden menangisnya saja hampir setengah jam, itu juga karena saya akhirnya pura'' nggak dengar rengekannya, lama'' dia mengerti dan berhenti sendiri.


Insiden tangisan kedua terjadi pas saya, omanya, dan kei mau berangkat untuk main ke tempat temen deket mama saya di daerah Jelambar grogol. Kei menolak untuk ikut, karena dia lagi asik main aplikasi baru di Tab-nya, dan tiba'' nge-hang. Insiden tab berhenti berfungsi itu berbarengan dengan kami yang mau berangkat, jadilah kei teriak sejadi-jadi sembari kerap membanting badannya ke belakang saat digendong. Duh sayang, berat kamu lumayan 13 kilo, berasa banget kalo dia itu lagi rewel dalam gendongan. 
Karena itulah saya ajak kei ke warung dulu barang sejenak, cari es krim atau coklat atau yupi.

Namun, dia kekeuh mau pulang ngga mau pergi. 
Omanya sudah jalan lebih dulu, sekedar mo mengetes reaksi anak saya. Cuek saja tuh.
Saya tanya pelan'' lama-lama dia mau juga ikut pergi, alhamdulillah.

Di gendongan, kei terus bilang kalo dia mau pergi naik mobil dingin, atau dia bilang "kei mo pegi sama papa iam, sama mama ajeng, naik mobil papa iam."

Weleh, secara saya dan mama saya rencana meng-angkot saja hari itu. Tapi kei diam saja pas Metromini 92 kita naikin. Nggak sampai 10 menit, anak saya tidur aja gitu di pangkuan, dan bangun pas kami turun, melek aja gitu.

Selebihnya setelah tiba di tujuan, ya biasalah obrolan dua oma-oma yang lama ngga ketemu, membicarakan masa lalu, sekarang, dan anak-anaknya.
Saya pun sempet ngobrol sama temen masa SD dulu, dia ngga berubah, saya juga ngga; dalam artian, kami berdua masih dan tetap aja bulet nan bunder, hehehee..
Banyak cerita, banyak pelajaran, banyak bersyukur, semuanya akan ada hikmahnya, intinya begitu deh. Pelajaran dari sesama wanita yang berjuang (ciee istilahnya gitu). Memang ada yang harus dan wajib diperjuangkan.

Di jalan pulang kami sempatkan mampir ke Pasar Kopro, kali itu pakai taksi karena berempat, setelah urusan kelar, kami pulang ke rumah naik KWK merah, kei pun tidur lagi, padahal baru lima menitan di angkot. Bangunnya, ya pas ditaro di tempat tidur omanya. Anakku oh anakku, pinter ya...biar ga disuruh jalan kaki, :p
reade more... Résuméabuiyad

JANGAN BERSEDIH

Assalamualaikum, selamat pagi semuanya.  

Puji dan syukur hanya untuk Pemilik Alam Semesta, bukan yg lain. 
Semoga kita semua diberi keberkahan serta kebaikan atas hari ini, dan dijauhi dari bermacam keburukan, terutama yang datangnya dari dalam diri kita sendiri, amin.

Postingan pagi ini sekedar penghibur para wanita muslimah yang cantik luar dalam :)

Kepada para wanita yang bimbang dan bersedih, berbahagialah dengan dekatnya kemudahan, datangnya pertolongan Allah serta janji pahala yang besar dan terhapus dosa-dosanya.

Tiada kecantikan bagi seorang wanita, tiada pula keindahan, harga diri dan kedudukan kecuali beriman pada Rabbnya. Apabila dia tegak di jalan ini, maka dia mendapat petunjuk dan diterima amalnya.

Jadikanlah dirimu seperti pohon kurma. Jauh dari keburukan, menjulang tinggi menghindar dari sifat mengangau. Dilempar batu dia menjatuhkan buahnya, tetap hijau di musim panas maupun dingin, dan memberikan manfaat untuk manusia.

Jadikanlah engkau wanita yang menjauhi perkara'' rendahan, kepribadianmu terjaga dari pola hidup yang menipu rasa malu. Ucapanmu adalah dzikir, diammu adalah berfikir.

Tidurlah berbantalkan curahan doa orang-orang mukmin, lalu bangunlah untuk meraih pujian yang ditujukan padamu. Saat itulah engkau sadar bahwa kebahagiaan bukan terdapat pada simpanan harta, kartu kredit, maupun pada kasih sayang seorang manusia, namun pada kekuatan Zat yang Maha Terpuji. 

Kedamaian hidup bukanlah pada hiasan dunia, bukan juga mengabdi pada hamba, namun kepada kepatuhan terhadap Zat yang Maha Mulia.

“... Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.” Surat Ar-Ra'd [13: 28]
La Tahzan (Jangan Bersedih)

reade more... Résuméabuiyad

MEDICINES OF THE HEART

Assalamualaikum my friends.. 

Praying for those who are not in a good condition, who aren't happy, who have been been disappointed. I pray Allah will always be with us all :)

I've been listening to songs by Maher Zain, and I love them all. I know i am kind of way tooooooo late to start listening to them, but hey it's better to be late than never, right.
There's also one really popular song sung by Opick, it's titled Medicine of the Heart. It talks about the five ways need to be made into habits when we want our life to always be peaceful. I love this one as well.

1. Read the Qur'an and meaning.
2. Be steadfast in conducting the Tahajood prayers (Night Prayer)
3. Gather with the pious ones.
4. Fast as often as possible.
5. Lengthen your night dhikr.








reade more... Résuméabuiyad

Review of Seymour Hersh's LRB Piece

If this is your first time here, I recommend starting from the conclusion page.

The London Review of Books published today a long piece by Seymour Hersh analyzing the intelligence surrounding the August 21st attack. In this post I'll review the main points raised in the article.

Sensors around chemical weapons sites were not triggered prior to the attack
The article doesn't provide any firm evidence that supports this, but it does provide some circumstantial evidence (when they were triggered in December Obama issued a warning, while no such warning was issued in August), and it's reasonable to assume such an early warning system exists.
Since we already know the sarin was probably not from the government's stockpile, and that the rockets were not standard chemical rockets, this new observation makes perfect sense but does not change the picture significantly. In other words, even if this attack was somehow carried out by the regime, it used non-standard weaponry and should not have triggered the alarm.

The US evidence relating to personnel movements and military orders was cherry picked in hind sight.
This again makes perfect sense. There are probably millions of data points collected every day from Syria, which cannot be analyzed in real time. It's safe to assume that following the attack this data was analyzed in retrospect. The fact that despite this effort, the only evidence presented by the US was very weak and circumstantial, is a strong testimony to cherry-picking. Actually, the fact that nothing incriminating wasn't found in all these sources is strong probabilistic evidence that the regime was not involved. This is analyzed in detail here.

The 330 mm rocket (aka UMLACA) is an improvised munition, implying it is not related to the government.
Here Seymour is of course out of touch with the current research at Brown Moses and WhoGhouta, which clearly indicates that the rocket was developed for the Syrian Army, probably to fit its special needs in short-range urban warfare.
However, this in itself is a weak indication of government involvement, since most of the opposition's heavy weaponry has been looted from Army depots.

The rocket's range is less than 2 km, indicating the NY Times report claiming the attack came from an Army base 9 km away is incorrect.
This was already established here three months ago. However, he does say this range estimate was based on "a thorough study", so unless this refers to the WhoGhouta research, it gives yet more credibility to our range estimate.

US Intelligence estimates the opposition has the capability to acquire and use sarin.
This is in line with our analysis, and while no additional hard evidence is provided, his quotes from intelligence sources seem reliable.

Summary: While Hersh does not provide significant new evidence, his quotes from intelligence sources are in line with many of our findings, and his analysis provides much-needed counterweight to the many erroneous reports in the media.
reade more... Résuméabuiyad

AKHIRNYA DATANG JUGA SAAT ITU

Saya kesepian. Sungguh kesepian. Kesepian karena teman tidur saya selama lebih dari dua tahun sekarang sudah mulai menjauh. Menjauhi saya dengan sukarela, tanpa setitik air matapun.
Duh, semoga gak salah mengira nih. Maksud saya kekei anak saya satu-satunya dan cinta pertama dan terakhir saya itu. Tiga hari ini dia oke-oke aja tuh bobo sama omanya, sedihnya lagi dia nggak pake nangis dulu kalo saya tinggal pulang. Malah semalam dia yang minta sendiri supaya saya pulang, bobo sama auntynya, dan dia mau bobonya sama oma. Hiks hiks.. sedihnya nggak ketulungan. Kalo terbangun malam atau sebelum subuh, pasti saya sempetin buat sekedar meluk cium bayi besar saya itu, sekarang yang ada Cuma dua bantal dan satu guling dan remote tv, hiks.

Namun, seharusnya memang sebelum umur Kei dua tahun saya udah harus memisahkan tidur saya dari dia sebenenya, secara kei kan masih mimik sama saya. Yang susahnya lagi, dulu itu dia hanya mau tidur sama saya. Titik. Gak perlu ada mainan ataupun susu botol, yang penting saya aja di sebelahnya.

Ternyata saat itu datang juga. Saat-saat dimana anak saya perlahan punya dunianya sendiri. Sekarang aja sepinya udah kaya begini, gimana nanti pas kei sudah mulai masuk SD apalagi masuk pra-ABG (labil), hehehe. Dia bakal lebih memilih untuk hang out dan ngobrol sama temen2nya, dia lebih pilih nonton tv daripada jalan2 sama saya, dia akan mulai ‘kesal’ sama saya kalo diomelin. Ah, memang fase seorang perempuan kaya begitu.  Saat kei menikah nanti dia pasti bakal jauh dari saya, ketakutan seorang ibu klimaksnya mungkin di titik tersebut.

Saya pun pernah di tahap itu, pernah membenci nyokap karena dilarang pergi malem, ngambek mengurung diri di kamar akibat diomelin, dan masih banyak blablabla lain. Jujur ya nih, seorang wanita akan lebih menghargai ibunya saat dia sendiri menjadi seorang ibu.  Dia pelan'' mengerti bahwa jadi ibu itu nggak gampang, saking sayangnya semua dikasih deh ke anak, tapi ada saat ibu harus berani ‘dibenci’ anak saat dia menetapkan aturan2 tertentu untuk anak perempuannya,  kadang seorang ibu harus menahan emosinya agar ngga nangis depan anak supaya terlihat kalo benteng pertahanannya masih kokoh. 

Saya bangga sama mama saya, dia bisa mengurus 3 anak tanpa suami, dan masih bertahan sampai detik ini. Mama saya bukan tipe cengeng yang menyerah pada keadaan dan menyesali masa lalu. Hidup harus dijalani, anak wajib diberi makan dan disekolahkan, Tuhan ngga memberi cobaan yang lebih berat dari kemampuan umatnya.


Doa Ayah dan Ibu untuk anak-anaknya adalah doa yang didengar, begitupun sebaliknya. Semoga Kei bisa menjadi anak sholeha yang nantinya dapat mendoakan orang-orang tercintanya saat kami sudah tak ada, amin.
reade more... Résuméabuiyad

Kekuatan Cinta-Nya




“Kuatlah untuk kuat.
Jiwa yang kuat itu asalnya dari jiwa yang dekat.
Dekat getaran hatinya dengan yang Maha Dekat.”

Bismillahirrahmanirrahim…
Dengan menyebut nama agungMu Tuhan yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang…

Maaf. Sering sahaja laman ini terbiar. Tuan tanah ‘bertenang’ seketika.
Setiap kali tuan tanah melihat kebun, mahu sahaja menyemai. Tapi sayangnya, hilang benih.
Seperti itu jugalah diri pada sepurnama yang lalu.
Doif. Beruzlah sendirian.
Jiwa hilang keyakinan.
Yang tersisa saat itu, jiwa yang ragu. Sedih. Dan buntu.
Alhamdulillah, hari ini DIA masih sudi memberi lagi kekuatan.
Terima kasih Allah.
Terima kasih untuk semua rahmat dan kasih sayangMu.
Terima kasih untuk nafas ini.
Oksigen cinta.
Penuh cinta dari-Nya.
*Hamdan lillahi abadan*



Sesungguhnya jalan menuju Allah bukan suatu jalan yang mudah.
Meskipun, bibir berkali-kali mengungkapkan kalimah penyaksian, pengakuan dan petunjuk setiap hari di dalam solat yang bermaksud;

‘Tunjukkan kami jalan yang lurus, iaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya, bukan jalan mereka yang dimurkai, dan bukan pula jalan mereka yang sesat’ (Al-Fatihah:6-7)

Tetapi, tetap terus kuatkah kita untuk terus berada di atas jalan lurusNya?
Teringat kalam seorang pensyarah saya.

“Kita bukan tidak mendapat hidayah. Hidayah itu sudah dibekalkan kepada kita sejak dari kecil. Dengan anugerah ‘Islam’ yang kita miliki itulah hidayah terbesar dari Allah.
Tetapi, kenapa kita masih sering tidak dapat melakukan kebaikan padahal sudah punyai hidayahNya? 
Kerana hidayah tidak akan lengkap tanpa taufik.
Taufik itu adalah ‘kekuatan’ untuk kita melakukan kebaikan. Ibarat satu butang ‘push’ yang menekan diri kita untuk bersegera menuju Tuhan.”

Subhanallah. Bersyukurlah selalu.
Kita sudah berada di atas jalan-Nya. Jalan yang mustaqim.
Namun, harus selalu meminta agar kita sentiasa ‘kuat’ dan thabat untuk terus kekal berada di atas jalan yang lurus itu.
Kuatlah untuk kuat.
Kerana hanya dengan cinta dan kasih sayang-Nya yang tidak putus-putus, kita masih diberi kekuatan untuk melakukan amal ibadah.
Bukan semata-mata kerana kekuatan diri kita.
Kerana kekuatan yang mutlak itu, Allah belaka yang punya.


Satu purnama yang berlalu ini, macam-macam hal yang tidak disangka terjadi.
Betapa banyak hal yang DIA uji.
Pada diri sendiri dan juga pada orang sekeliling yang disayangi.
Ya. Siapa yang akan pernah dapat menjangka pada setiap takdiran Ilahi?
Tidak akan mampu untuk diperhalusi namun harus benar kita mengimani.
Setiap perkara yang terjadi, pasti akan ada hikmah yang tersembunyi.
Tinggal sahaja, adakah kita ‘kuat’ untuk menghadapi setiap ujian yang diberi?

“Dan sungguh, kami benar-benar akan menguji kamu sehingga Kami mengetahui orang-orang yang benar-benar berjihad dan bersabar di antara kamu, dan akan Kami uji perihal kamu” (Muhammad:31)

*Serius. Mahu nangis saat mendengar musibah yang ditanggung oleh sahabat...
Allah. Maha CintaNya Engkau pada dirinya.!*


 
“Setiap perkara yang ALLAH kehendaki akan berlaku dan setiap perkara yang tidak dikehendaki tidak akan berlaku.
ALLAH mengetahui perkara yang telah lepas, sedang berlaku, akan datang, waktu dan cara ia berlaku.”

Pada setiap jiwa yang diuji.
Sungguh! Allah itu Maha Mengasihani.
Tidak dinafikan, kelemahan itu akan senantiasa menjadi milik kita.
Kerana selayaknya taraf kita sebagai hamba-Nya, penuh dengan kedoifan.
Namun, kekuatan itu sentiasa ada di sisi DIA.
Tinggal kita yang sungguh-sungguh mahu memohon atau tidak kekuatan itu daripada-Nya?

“Bila engkau merasa lemah, pintalah kekuatan dari Yang Maha Gagah.”

Mungkin benar orang cerdik pandai ada mengatakan;
“Jangan dipinta untuk lari dari ujian.
Kerana ujian itu sunatullah. Tetap akan hadir walau kita tidak menyukainya.
Namun, bila diuji pintalah sekeping hati yang cekal dan tabah untuk menghadapinya.”



 “Bagaimana ingin jadi kuat?”
Apa jua ibadah yang dapat mendekatkan diri dengan Allah, di situlah terselit kekuatan.
Dengan solat 5 waktu, zikrullah, doa. Tadabbur ayat-ayat cintaNya.

Syeikh Muhammad Al-Ghazali ada menyebutkan:

“Al-Qur’an inilah kitab yang membentuk jiwa, membangun umat dan kebudayaan mereka. Inilah sesungguhnya kekuatan Al-Qur’an.

Namun yang sangat disayangkan bahawa cahaya ini tidak nampak di depan umat Islam kerana mata-mata mereka sudah tertutup sehingga aib dalam konteks sekarang ini bukan aib Al-Qur’an, tetapi aib pandangan manusia yang lebih mengagungkan kekuatan lain selain Al-Qur’an.

Padahal Allah sudah berfirman,
“Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya.

Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan, dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (Al-Ma’idah: 15-16)



Sesungguhnya, tiada daya kita untuk menghadapi setiap mehnah yang menguji iman melainkan Allah-lah yang sentiasa ‘membekalkan’ kita kekuatan itu.
Kerana itu, basahilah lidah dengan zikrullah selalu.
Abu Said Al-Khudri r.a berkata bahawa Rasulullah SAW bersabda,
“Perbanyakkanlah kalimah yang abadi dan baik.” Ada yang bertanya, “Apa kalimah itu wahai Rasulullah?” Rasulullah SAW bersabda, “Takbir, tahlil, tasbih, tahmid dan tidak ada daya kekuatan selain dari kekuatan dari Allah.” (HR Ibn Hibban, Ahmad dan Al-Hakim)


Percayalah. Kekuatan itu sentiasa ada.
Dengan usaha ‘kedekatan’ diri kita kepadaNya.
Dalam lapangnya hati kita menerima segala ujian Allah.
CintaNya sentiasa dekat dengan orang-orang yang tak jemu mencari kekuatan daripadaNya.
Kerana kekuatan itu harus sentiasa dicari, bukan ditunggu.
Saya akui, saya bukan orang yang kuat bila diuji.
Sentiasa bersendu di hujung sujud. Pada lewat waktu itu.
Rapuh dan lemah.
Namun, tidak pernah ingin berputus asa dengan rahmatNya yang Maha Luas.

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon petunjuk, ketakwaan,
diri yang terjaga dan kecukupan kepada-Mu.” (HR. Muslim, no. 6842)

Untuk akhirnya.
Mari sama-sama kita terus berdoa diberikan kekuatan cinta dari Maha Pencinta.
Agar semakin bertambah kekuatan dan keimanan kepada Yang Maha Esa.
Sekian. Wallahu'alam.





: hikmatul islam
: 12122013
: 0300pm


reade more... Résuméabuiyad