Assalamualaikum, selamat malam menjelang tengah malam ini. Kafein setelah jam sembilan malam memang bagaimana begitu, hiks.
Semalam lagi, Kei minta untuk tidur sama omanya, kemarin malam memang dia bobo sama saya lagi, sayangnya ada insiden dia mengigau di pagi hari, sampai'' keluar dari kamar minta ganti channel televisi, dengan mata sedikit merem. Wah pikir saya, pasti ada yang godain dia sampai nangis siang kemaren.
Insiden menangisnya saja hampir setengah jam, itu juga karena saya akhirnya pura'' nggak dengar rengekannya, lama'' dia mengerti dan berhenti sendiri.
Insiden tangisan kedua terjadi pas saya, omanya, dan kei mau berangkat untuk main ke tempat temen deket mama saya di daerah Jelambar grogol. Kei menolak untuk ikut, karena dia lagi asik main aplikasi baru di Tab-nya, dan tiba'' nge-hang. Insiden tab berhenti berfungsi itu berbarengan dengan kami yang mau berangkat, jadilah kei teriak sejadi-jadi sembari kerap membanting badannya ke belakang saat digendong. Duh sayang, berat kamu lumayan 13 kilo, berasa banget kalo dia itu lagi rewel dalam gendongan.
Karena itulah saya ajak kei ke warung dulu barang sejenak, cari es krim atau coklat atau yupi.
Namun, dia kekeuh mau pulang ngga mau pergi.
Omanya sudah jalan lebih dulu, sekedar mo mengetes reaksi anak saya. Cuek saja tuh.
Saya tanya pelan'' lama-lama dia mau juga ikut pergi, alhamdulillah.
Di gendongan, kei terus bilang kalo dia mau pergi naik mobil dingin, atau dia bilang "kei mo pegi sama papa iam, sama mama ajeng, naik mobil papa iam."
Weleh, secara saya dan mama saya rencana meng-angkot saja hari itu. Tapi kei diam saja pas Metromini 92 kita naikin. Nggak sampai 10 menit, anak saya tidur aja gitu di pangkuan, dan bangun pas kami turun, melek aja gitu.
Selebihnya setelah tiba di tujuan, ya biasalah obrolan dua oma-oma yang lama ngga ketemu, membicarakan masa lalu, sekarang, dan anak-anaknya.
Saya pun sempet ngobrol sama temen masa SD dulu, dia ngga berubah, saya juga ngga; dalam artian, kami berdua masih dan tetap aja bulet nan bunder, hehehee..
Banyak cerita, banyak pelajaran, banyak bersyukur, semuanya akan ada hikmahnya, intinya begitu deh. Pelajaran dari sesama wanita yang berjuang (ciee istilahnya gitu). Memang ada yang harus dan wajib diperjuangkan.
Di jalan pulang kami sempatkan mampir ke Pasar Kopro, kali itu pakai taksi karena berempat, setelah urusan kelar, kami pulang ke rumah naik KWK merah, kei pun tidur lagi, padahal baru lima menitan di angkot. Bangunnya, ya pas ditaro di tempat tidur omanya. Anakku oh anakku, pinter ya...biar ga disuruh jalan kaki, :p
No comments:
Post a Comment