Assalamualaikum..
Saya baca artikel di salah satu media online, tentang para mahasiswa di satu Universitas di Hungaria yang memutuskan untuk berdemo. Eits, demonstrasi mereka ngga kaya yang biasa kita lihat di depan geding DPR atau KPK lho, mereka berdemo dengan tenang, santai, kaya ngga ada masalah. Apa istimewanya?
Tunggu sebentar, kita mundur dulu sedikit ke belakang.
Kita semua tau kan kalo di Eropa dan Amerika (negara Barat), bahwa mereka mengutamakan kebebasan berekspresi, salah satunya kebebasan berpakaian. Di kampus yang dimaksud, ada larangan untuk para mahasiswa dan orang'' yang berafiliasi disana untuk berpakaian sopan dan tidak mengenakan pakaian yang menunjukkan belahan dada saat di area kampus. Karena itulah, para mahasiswa ini ngga setuju dan bilang kalo larangan ini ga guna. Akhirnya mereka berdemonstrasi dengan bertelanjang (dada) saat di kampus, yang pria-nya cuma pakai boxers atau celana pendek, yang perempuannya cuma pakai handuk. Iya, handuk!
Wah, kebebasan berkespresi banget ini sih ya. Terserah deh mau nilainya bagaimana.
Oh well, kalo di negara timur kaya Indonesia dan Malaysia sih memang, mahasiswa bersendal jepit aja bisa dipulangkan lagi oleh para pengawas kampus, bagaimana dengan mereka yang cuma pake tanktop dan mini shorts yang super pendek itu.
Hal ini sejenis dengan para aktivis Femen. Para perempuan feminis yang hobi sekali bertelanjang dada terus berkeliaran di tempat umum. Asal muasal mereka dari Ukraina yang kebanyakan penduduk yang bekerja disana itu lelaki.
Keprihatinan terbesar yang memicu kelahiran Femen adalah maraknya prostitusi dan perdagangan perempuan di negara bekas Soviet itu. Suatu hari, aktivis Femen menggelar protes terhadap sebuah stasiun radio Selandia Baru. Pasalnya, stasiun radio itu mempromosikan wisata seks di sejumlah tempat di Ukraina.
Para aktivis ini juga menggelar demonstrasi mempertontokan dada mereka yang sudah dituliskan dengan slogan mereka agar bisa menarik perhatian banyak orang. Mereka meneriakkan yel-yel mereka, dan mereka berpikir bahwa apa yang mereka lakukan itu atas nama perempuan. Hal-hal yang mereka cita-citakan itu adalah terhapusnya dominasi lelaki atas perempuan. Aksi-aksinya ditujukan kepada tiga kelompok, yaitu diktator, gereja/mesjid (institusi agama), dan industri seks. Selain menebar gambar-gambar bertelanjang dada di internet, mereka pun menggelar aksi di depan gereja, masjid, kedutaan besar, kantor-kantor pemerintah, dan lain sebagainya
FEMEN ini ngga hanya radikal dalam berpikir, mereka uga radikal dalam tindakan, yaitu dengan menyerang secara fisik tokoh-tokoh yang dimusuhinya. Kedua, tidak seperti beberapa gerakan feminisme yang lain, FEMEN secara tegas menentang prostitusi.
FEMEN juga menganggap bahwa Islam menindas perempuan karena aurat perempuan lebih banyak dari lelaki. Dengan menutup auratnya (memakai jilbab/burqa) wanita dianggap tertindas oleh para aktivis FEMEN ini. FEMEN pernah membakar sebuah bendera bertuliskan kalimat Syahadat dan mereka meneriakkan "Femen Akbar" untuk mengolok-olok kalimat "Allah Maha Besar" yang bagi umat Islam amatlah agung.
Kalo buat saya nih ya, FEMEN ini pada dasarnya ngga percaya adanya Tuhan alias Atheis. Mereka menganggap apapun yang menempel di tubuh mereka itu adalah milik mereka pribadi, bukan datang dari Tuhan. Karena itu juga FEMEN membolehkan aborsi, karena buat mereka janin dalam perut mereka mau mereka apapun juga ya punya mereka, dada telanjang mereka punya mereka ya biarin aja mereka pertontokan. Begitu. Dasarnya, mereka adalah para perempuan sombong yang sebenarnya malah MERENDAHKAN derajat mereka sendiri di depan kaum lelaki. Para bintang porno dibayar untuk mempertontokan tubuhnya, kalo para aktivis ini justru menggratiskan tubuhnya.
Bayangkan permen kojek yang terbungkus dan tidak.
Saat permen kojek yang sudah terbuka jatuh ke tanah berpasir, apa masih ada orang yang mau memungutnya apalagi menyentuh dan menikmatinya? Ngga kan.
Saat permen itu jatuh namun masih dibungkus, orang notabene akan berpikir dalamnya masih bersih toh.
Maaf kalo tulisan saya kali ini menyakiti banyak pihak, saya bukannya ingin MENGGAMBARKAN bahwa wanita berjilbab itu lebih suci daripada yang tidak. BUKAN. Ini hanya tentang para wanita yang tidak menghargai badannya sendiri dan dengan sengaja dan ikhlas dan sadar memamerkan payudaranya di depan umum. Itu saja. Bukankah itu justru memuaskan mata lelaki. Katanya mau memposisikan diri sederajat dengan lelaki tapi kok justru menjatuhkan harkat martabatnya sendiri.
Kenapa tidak dengan sekolah tinggi sampai mendapuk gelar S-2 atau bahkan S-3? Kenapa tidak dengan membuat lagu atau buku yang dapat mempercerdaskan kaum hawa? Kenapa tidak dengan berusaha menjadi Ibu yang lebih baik untuk anak''nya? Kenapa tidak membuka usaha masak dan bisa membantu suami menghasilkan uang? Kenapa tidak dengan membangun lembaga pendidikan untuk para wanita janda dan korban pemerkosaan? Masih banyak kenapa-kenapa yang lain kan?
Ah sudahlah, ini toh cuma isi hati saya hehe...
Tmelania
No comments:
Post a Comment