Pagi ini Kebun Jeruk cerah ceria banget deh, sepertinya sempet turun hujan semalam. Cuma karna saya tidurnya begitu nyenyak terlelap dalam mimpi, sampai'' ngga sadar dan kebablasan bangun malam, (duh) efek obat batuk kayaknya :p
Pagi'' gini saat si Kei masih bobo, biasanya saya sempetin baca buku. Buku apa aja boyeee, hehee. Yang penting otak adem kalo abis baca sekedar dua tiga halaman. Terasa makin terasah, halah.
Buku itu kalo dipikir'' kan teman yang paling baik, sempurna.
Kenapa? Karena buku nggak pernah jemu nemenin kita. Mau kita lagi tidur atau lagi terbangun, pasti isi buku akan terus ada di kepala. Mo kita pergi kemana aja, kalo kita mau ajak itu buku naik angkot naik bis naik taksi, si buku mah iya aja. Buku ngga hanya bisa bikin kita nangis, bikin kita ketawa, bikin kita makin pintar, malah banyak juga yang nasehatin kita supaya jadi manusia'' yang lebih baik. Buku itu pendiem, ngga bawel. Mau kita baca beratus'' halaman, dia ngga bakalan bosen. Mao kita taro aja di rak bertahun'' dia juga cuek dan nggak protes tuh, hehehe. Saat kita baca buku, kayak kita lagi mendengarkan temen deket lagi curhat. Bedanya kalo curhatan si penulis buku, dia justru ngga bikin kita cape dengerinnya karena kepanjangan ngomong, kalo dengan baca buku, kita justru di waktu yang sama, seakan'' belajar untuk fokus, berkonsentrasi.
Satu jenis buku yang sampai sekarang sama sekali tidak berubah isinya, tidak pernah direvisi, karena memang tidak pantas direvisi oleh manusia sepandai apapun, sebuah buku yang lengkap, karena isinya menceritakan masa lalu, masa sekarang, dan masa depan sekaligus, satu jenis buku yang isinya bisa dihafal dan bahkan disenandungkan, yang isinya merupakan pelajaran. Buku yang kalo kita baca, kita hayati, dan digunakan dalam kehidupan sehari'', insya Allah akan menjadikan kita manusia yang disayang Allah.
Buku apa ayo tebak?
Buku yang penulisnya adalah Allah yang Maha Tahu, Al-Qur’an. Buku itu bisa kita sebut juga Kitab kan. Buku terbaik sedunia. :-)
Nabi Muhammad pernah berkata bahwa kebaikan dunia dan akhirat adalah dengan ilmu, sedangkan keburukan dunia dan akhirat adalah dengan kebodohan.
Hanya mereka yang berakal sajalah yang bisa mendapatkan pelajaran.
Saya inget arti ayat ini dari satu surat di Al Qur’an.
Kalo menurut saya pribadi sih ya, mungkin maknanya kurang lebih..hmm, kan kita sebagai manusia yang dikaruniai mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, otak untuk berfikir, dan masih banyak karunia fisik kita ini, pasti Allah memaksudkan kita untuk mencari tahu sebanyak''nya agar bisa mendapatkan kebenaran dan kebaikan.
Cuma orang “bodoh” aja, yang punya akal, otak yang pintar, tapi nggak dipakai untuk hal-hal yang baik. Berarti kan otaknya tidak dipakai. Salah satu hal yang melebihkan manusia dari binatang itu akalnya toh, tapi kenapa banyak manusia sekarang seperti tidak berakal? Liat aja berita’’ kriminal harian di Indosiar, berita tentang para koruptor kita.
Saya termasuk orang yang suka baca buku, entah beli sendiri atau minjem sama temen atau saudara.
Yang pasti, saya pernah memaksakan diri minjem buku'' tentang politisi begitu, dan ga nikmat bacanya, akhirnya berhenti di tengah jalan deh. Gak masuk ke dalam hati, dibaca tapi ngga diresapi hehehe.
Sejak bisa cari uang sendiri thn 2001 dulu (pertama kali saya kerja pas kuliah semester 5, ngajar jadi guru inggris dengan gaji yang masih dibawah UMR, hehehe).. biasanya tiap abis gajian, saya beli satu atau dua buku. Bacanya saat di angkot, kan jarak dari rumah-tempat kerja bisa 30 menitan, baca buku itu pilihan pertama, saat itu belum ada BB atau gadget mutakhir, dan sayapun ngga punya hehe. Pilihannya paling sekitaran novel chicklit atau teenlit. Ringan dan murmer juga.
Di rumah lama, buku'' saya banyak yang dikasih orang atau disumbangkan, karena rumah ngga cukup dan banyak cecerannya mainan kei, dan buku''nya udah dibaca semua kali, jadi ya buat apa disimpen. Kei anak saya kayanya bukan tipe seneng baca buku, dia lebih prefer musik, nyanyi nari. Jadi buku2nya belum terlalu banyak, paling buku gambar berwarna atau angka, biar dia tambah kosakata dan lebih tau :)
Beberapa buku kesukaan saya itu misal Berjalan diatas Cahaya, 99 Cahaya di Langit Eropa, Dia Dimana-mana, Sheila, Confession of a Shopaholic, Memoirs of a Geisha, A Child Called It, The Slim Chance, Girls of Riyadh, buku2nya Raditya Dika, dll dll. Banyak banget.
Kalo yang gak terlalu saya suka itu misal, Me and You versus The World (monoton isinya), The Secret (itu buku kaya mengiblatkan diri kita sebagai Tuhan ya?), Jingga dan Senja (alurnya bolak balik), ada lah beberapa lagi Cuma saya lupa kenapanya, hehehe.
Almarhum Prof. Dr. Hamka dalam bukunya menulis,
“Ilmu itu tiang untuk kesempurnaan akal. Bertambah luas akal, bertambah luaslah hidup, bertambah datanglah bahagia. Bertambah sempit akal, bertambah sempit pula hidup, bertambah datanglah celaka.”
Banyak manusia terpengaruh karena hanya mengikuti arus. Mereka tidak mencari tahu, hanya melaksanakan tok apa yang disuruh/diminta. Biasanya mereka ini rata-rata mereka yang ilmunya kurang, gak berpendidikan, jadi gampang dibodohi. Atau sengaja tidak diberi pendidikan oleh yang berkuasa supaya mereka gampang dibodohi dan ngga akan bisa membangkang.
Ada pepatah yang mengatakan :
Iman tanpa ilmu sama dengan pelita di tangan bayi.Sedangkan ilmu tanpa iman, bagaikan pelita di tangan pencuri.
Jadi, mendingan kita baca buku yuk supaya ngga makin pusing baca tulisan saya yang gak jelas bo pagi2 begini, hehehe..
MamaKei
No comments:
Post a Comment